Menuju berakhirnya kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unsil periode 2020, maka tongkat estafet kepemimpinan perlu dilakukan. Seperti tahun sebelumnya, tahun ini telah dilakukan proses untuk pencalonan ketua BEM periode selanjutnya. Rangkaian proses telah dilakukan dari mulai pendaftaran bakal calon, verifikasi berkas, sosialisasi terbuka dan debat calon. Saat ini terdapat tiga calon ketua BEM Unsil yang berasal dari fakultas berbeda. Muhammad Faqih Ibrahim nomor urut 1 dari Fakultas Agama Islam, Gilang Gustiawan nomor urut 2 dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dan Mochamad Aminudin nomor urut 3 dari Fakultas Pertanian.
Sebagai media kampus, LPM gemercik mengadakan survei untuk mengukur elektabilitas calon ketua BEM Unsil 2021. Kata elektabilitas menunjukkan arti “Keterpilihan”, dalam survei yang dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui ketertarikan mahasiswa Unsil dalam mengenal calon ketua BEM 2021. Sebagaimana telah dilakukan sosialisasi oleh BLM Unsil secara online, maka kami memutuskan untuk melakukan survei tersebut. Sesuai jadwal awal, bahwa Musyawarah Akbar Mahasiswa (MAM) akan dilaksanakan pada tanggal 18 Desember, maka survei dilakukan selama 14 hari.
Jumlah responden pada survei adalah sebanyak 231 mahasiswa mewakili tujuh fakultas, yang terdiri dari 53 responden dari FKIP, 126 responden dari FEB, 7 responden dari FIK, 13 responden dari FAI, 9 responden dari FISIP, 16 responden dari FP dan 5 responden dari FT. Responden berasal dari lima angkatan berbeda. Angkatan 2020 sebanyak 101 responden, angkatan 2019 sebanyak 22 responden, angkatan 2018 sebanyak 56 responden, angkatan 2017 sebanyak 47 responden, dan angkatan 2016 sebanyak 4 responden.
Dari 231 responden yang mengisi, sebanyak 113 responden menjawab “Ya” untuk mengetahui, kenal, pernah mendengar, membaca dan melihat calon ketua BEM atas nama Muhammad Faqih Ibrahim dan menjawab “Tidak” sebanyak 118 responden. Kemudian, sebanyak 164 responden menjawab “Ya” untuk mengetahui, kenal, pernah mendengar, membaca dan melihat calon ketua BEM atas nama Gilang Gustiawan dan menjawab “Tidak” sebanyak 67 responden. Terakhir sebanyak 91 responden menjawab “Ya” untuk mengetahui, kenal, pernah mendengar, membaca dan melihat calon ketua BEM atas nama Mochamad Aminudin dan menjawab “Tidak” sebanyak 140 responden.
Sebanyak 125 responden memilih calon ketua BEM Gilang Gustiawan, 37 Responden memilih Muhammad Faqih dan 12 responden memilih Mochammad Aminudin. Terdapat 57 responden yang memilih “Tidak tahu memilih siapa”, kami memberikan tabel jawaban untuk alasan “Tidak tahu memilih siapa”. Beberapa responden menjawab alasan seperti berikut :
- “Karna saya tidak tahu mereka yang mana,”
- “Saya pilih yang saya tahu orangnya,”
- “Karena saya belum mengenal seperti apa karakter mereka masing-masing,”
- “Sosialisasinya sangat kurang,”
- “Karena saya tidak mengenal salah satu dari mereka dan tidak mengetahui prinsip-prinsipnya dalam menjalankan sebagai pemimpin,”
- “Masih abu-abu aja gitu, belum kenal nantinya mereka akan bagaimana, visi misi, kinerja mereka selama ini di organisasi. Mungkin itu alasannya,”
- “Karna saya belum pernah melihat atau kenal dari masing-masing calon tersebut,”
- “Maunya milih dua wkwk Gilang sama Aminudin,”
- “Gak tau siapa mereka,”
- “Semuanya Kakak saya,”
- “Visioner,”
- “Sudah tau,”
- “Secara pribadi belum memahami alasan yang melandasi mereka untuk maju mencalonkan diri menjadi Ketua BEM Universitas Siliwangi,”
- “Tidak tahu motifnya. Kan kegiatan kemahasiswaan di online kan semua. Tapi visi misi semuanya tidak ada yang menjurus untuk menghadapi permasalahan kemahasiswaan sekarang,”
- “Belum kenal yang lainnya,”
- “Karena saya selaku Maba belum tau para calon ketua BEM Unsil. Mungkin, dikarenakan kondisi sekarang yang semua kegiatan dilakukan secara daring, jadi saya belum tau latar belakang para calon BEM. Tapi saya cuman sekedar tau saru calon saja yaitu Gilang Gustiawan. Itu pun hanya sekedar tau wajahnya saja dan jabatan di Ormawa FEB saja, jadi saya masih bingung mau memilih siapa,”
- “Tidak tahu informasinya,”
- “Saya tidak mengetahui pergerakan mereka,”
- “Karena kenal dan satu Ormada,”
- “Semuanya punya kepentingan masing-masing, saya maunya seorang Presma yang gak punya kepentingan biar internal gitu-gitu aja,”
- “Kurangnya sosialisasi,”
- “Takut tidak amanah,”
- “Kurangnya sosialisasi dan kampanye oleh calon ketua BEM, mengenai tujuan mereka mencalonkan diri. Sehingga, kurang sekali informasi yang di dapatkan mengenai tujuan mereka mencalonkan diri, kecuali kenal secara pribadi,”
- “Gak pernah kenal, gak memperkenalkan diri mereka ke mahasiswa Unsil di setiap fakultas masing-masing. Cuma ada di media sosial Ig BLM Unsil aja, itu juga baru di cek pas isi ini,”
- “Karna saya tidak kenal,”
- “Karena belum pernah bertemu secara tatap muka dan penyampaian terkait visi misinya pun terbatas, hanya dari media online saja,”
- “Sudah tau program kerja di jurusan pun dalam pelaksanaannya sangat bagus dan perfect. Dalam debat pun sangat berwibawa dalam penyampaian opininya,”
- “Semuanya teman saya,”
- “Tidak tahu orangnya, visi misinya, karena belum disosialisasikan atau sudah disosialisasikan tapi saya tidak tahu,”
- “Ga kenal,”
- “Biar netral we,”
- “Tidak mengenal ketiganya,”
- “Gilang Gustiawan,”
- “Belum ada sosialisasi,”
- “Karena saya tidak mengenal seluruh kandidat,”
- “Karena saya tidak tahu, tidak kenal, belum pernah mendengar, belum pernah membaca apalagi melihat para calon tersebut,”
- “Karna saya tidak tahu apa visi misi dari masing-masing calon,”
- “Pertama, saya tidak tahu secara personal masing-masing calon, kedua, kalo pun saya milih saya ga tau manfaat apa yang akan saya rasakan kalo memilih salah satu paslon,”
- “Tidak ada pengumuman,”
- “Karena saya tidak tahu siapa yang menjadi calonnya, bagaimana saya mau memilih,”
- “Muhammad Faqih Ibrahim, karna bagus aja namanya,”
- “Karena saya betul-betul tidak mengetahui calon-calon kandidat Ketua BEM Unsil untuk periode tahun ini. Mungkin saja dikarenakan pandemi, jadinya saya tidak mengetahui kandidatnya. Dan tidak adanya informasi yang cukup,”
- “Kurang tahu calon kandidatnya,”
- “Karna saya tidak mengenal dan mengetahui kepribadian dan visi misi apa saja yang akan mereka berikan. Saya hanya mengenal sekilas saja, selewat. Bahkan, saya sebelum mengisinya, saya mencoba mencari tahu terlebih dahulu ketiga calon di atas, di akun instagram. Tapi saya hanya menemukan A Faqih saja, mungkin itu alasanya,”
- “Saya tidak tahu kemampuan dan kelebihan yang dimiliki para calon,”
- “Tidak ada satu pun yang saya pernah lihat,”
- “Ketiganya memiliki kapabilitas yang ‘baik’ untuk memimpin. Sebab, bagi saya, sudah memiliki keberanian mencalonkan diri untuk menjadi calon Presiden BEM UNSIL saja sudah patut diapresiasi,”
- “Dikarenakan minimnya sosialisasi dan kampanye di media sosial tentang calon ketua BEM 2021. Sehingga, saya tidak mengetahui calon Presma kami. Sebagai saran, ayo kampanyekan di media sosial agar lebih bisa dikenal lebih jauh oleh seluruh elemen mahasiswa Universitas Siliwangi,”
- “Karena saya merasa belum yakin, dikarenakan belum diikut sertakan dalam sesi tanya jawab dengan para peserta/finalis untuk ketua BLM Unsil,”
- “Karena barusan saya liat debat ketiga calon tersebut, dan dari ketiga calon tersebut yang lebih unggul dalam segi penyampaian debat dan paling memahami debat adalah Gilang Gustiawan,”
- “Saya belum mengenal kandidat calon ketua BEM,”
- “Dikarenakan saya belum pernah mengenal dan melihat langsung para kandidat calon tersebut,”
Penyebaran survei telah dilakukan secara menyeluruh kepada seluruh fakultas. Hasil survei ini tidak untuk memberikan sebuah konklusi dalam menunjukkan keunggulan salah satu calon. Namun, hasil survei ini menunjukkan ketertarikan mahasiswa pada calon berikut, dengan sejauh mana mahasiswa mengenal ketiga calon. Meski demikian, dari 231 responden yang mengisi, terdapat 57 responden yang memilih “Tidak tahu memilih siapa”. Dari alasan yang telah disebutkan di atas, menunjukkan bahwa alasan yang mendominasi adalah kurangnya responden mengenal masing-masing calon. Karena sosialisasi yang menurut mereka kurang dilakukan.
Perlu adanya peningkatan yang dilakukan oleh lembaga terkait proses sosialisasi calon dengan lebih intens kepada mahasiswa. Terdapat 14 ribu mahasiswa Unsil yang perlu mengenal siapa yang akan memimpin nanti. Meski sosialisasi dan debat calon ketua telah dilaksanakan, namun dalam kenyataannya mahasiswa yang mengisi survei kami mengaku tidak mengetahui calon-calon ketua BEM Unsil, karena kurangnya sosialisasi. Dengan keadaan pandemi seperti ini menimbulkan keterbatasan dalam segala bidang.
Dari 14 ribu mahasiswa Unsil yang ada, hanya 231 mahasiswa yang melakukan pengisian survei yang telah kami buat. Sedangkan, penyebaran telah dilakukan selama dua minggu melalui link bio akun instagram Gemercik Media, pesan whatsapp, postingan instagram dan penyebaran melalui media sosial yang lain. Ini menunjukkan bahwa mahasiswa masih belum memiliki kesadaran dan kepedulian berpartisipasi dalam survei yang ada. Semoga, pada survei selanjutnya dapat merepresentasikan secara keseluruhan dari mahasiswa Unsil yang ada.
Penyunting: Rini Trisa