Gemercik News-Tasikmalaya (28/12). Mimbar Sastra merupakan salah satu rangkaian acara dari festival seni budaya akhir tahun Syukur Waktu 11 Tasikmalaya Raya yang diselenggarakan oleh Komunitas Cermin pada Selasa, 27 Desember 2022 bertempat di Taman Kota Tasikmalaya. Ahmansyah Timutiah, ketua Komunitas Cermin yang akrab disapa Abah Acong, mengatakan bahwa Mimbar Sastra adalah wadah bagi para penyair di Tasikmalaya untuk menampilkan karya-karyanya di sepanjang tahun 2022.
Selain itu, Mimbar Sastra juga mempunyai dua fungsi, yaitu tempat pertemuan antara penyair dengan penyair lainnya, serta tempat pameran karya penyair sebagai kreator dengan masyarakat yang bertindak sebagai apresiator.
“Karya-karya ini harus diapresiasi oleh masyarakat, karena penyair itu tidak hanya memandang permasalahan di Tasikmalaya dari tataran permukaan saja, tapi dia lebih jauh daripada itu. Sehingga menjadi renungan bagi masyarakat, ruang kontemplasi, dan ruang katarsis buat penyair itu sendiri,” Ujarnya.
Melihat perkembangan sastra di Tasikmalaya, Abah Acong berpendapat bahwa Kota Tasikmalaya mengalami perkembangan yang lambat dalam hal tersebut. Selama dua atau tiga tahun ke belakang, perkembangan yang terjadi cenderung lambat pada regenerasi dan pertumbuhannya yang tidak begitu besar. Dia berharap para penyair-penyair terdahulu dapat membangun kembali regenerasi sehingga dapat meningkatkan perkembangan sastra di Tasikmalaya.
Abah Acong mengatakan ruang-ruang berekspresi di Tasikmalaya yang ternyata belum cukup untuk memfasilitasi para penggiat seni budaya, ruang-ruang publik seharusnya diisi dengan kesenian. Pemerintah diharapkan dapat mengadakan sebuah acara kesenian yang dilaksanakan satu bulan sekali sebagai salah satu bentuk ekspresi para penggiat seni di Tasikmalaya.
Meskipun begitu, acara Mimbar Sastra mengalami peningkatan setiap tahunnya, misalnya pada tahun ini, terdapat peningkatan pada konten yang dibawa, yakni adanya konten baru berupa lomba videografi dan terdapat pameran foto yang sebelumnya hanya pameran lukisan.
Terselenggaranya acara dihadiri oleh masyarakat dari berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa hingga masyarakat umum. Abah Acong berharap semoga acara ini menjadi pemantik semangat bagi para penulis yang sebelumnya sempat berhenti untuk kembali menulis.
Reporter: Anisa Muznatun Uyun
Penulis: Aurel Abigail Azwar
Penyunting: Helmina Pebriyanti