Gemercik News-Universitas Siliwangi (20/01). Subsidi Kuota Kemendikbud telah disalurkan di tahun 2020. Namun ada beberapa mahasiswa yang tidak mendapat bantuan tersebut.Aip selaku Operator PDPT Dikti bagian Biro Akademik menjelaskan penyebab sebagian mahasiswa tidak menerima kuota dari Kemendikbud. Hal tersebut adalah sebagai berikut.
- Nomor gawai kosong, ada sekitar 1000 orang lebih.
- Nomor gawai tidak valid (terdapat kesalahan dalam menulis nomor), ada 303 orang.
- Nomor gawai tidak aktif.
- Alamat tinggal tidak sama dengan NIK.
- Nomor gawai lebih dari dua.
- Ketika sudah pernah menerima kuota, lalu yang dipakai kurang dari 1 GB, maka hal ini menyebabkan tidak akan diberi kembali pada tahap selanjutnya.
Kesalahan dalam mengisi administrasi di atas, kuota yang tidak dipakai saat sudah diberi, dan keterlambatan update data menjadi hal yang fatal dalam penerimaan kuota Kemendikbud.
“Sudah diberi, tapi tidak dipakai, itu otomatis dihapus (tidak akan diberi lagi). Terus banyak yang update di simak di luar batas waktu, jadi kan engga keangkat,” Ujar Aip.
Sampai saat ini lembaga belum menemukan solusi untuk mengatasi hal tersebut. Hal itu dikarenakan validasi penerimaan kuota Kemendikbud sepenuhnya menjadi kewenangan provider. Data penerima bantuan kuota Kemendikbud berasal dari data mahasiswa yang terdaftar di PD Dikti.
Dalam hal ini peran lembaga hanya sebagai mediator antara mahasiswa dan Kemendikbud. Tercatat dalam data yang disebutkan oleh Aip jumlah penerima kuota Kemendikbud dari setiap tahap kuantitasnya naik turun.
Tergantung provider memvalidasi atau mencabut. Saat bulan September ada dua tahap penerimaan kuota. Tahap satu disetujui sebanyak 3.153 orang. Tahap dua disetujui sebanyak 5.792 orang. Saat bulan Oktober hanya ada satu tahap, jumlahnya ada 8.970 orang, dan pada bulan November ada 9.037 orang.
Reporter: Ades Yulandari, Syahda Ulum.
Penulis: Ades Yulandari.
Penyunting: Rini Trisa.