Mendengar pertanyaan tersebut, tentu merupakan suatu masalah yang harus dipecahkan. Mahasiswa harus mengetahui dengan pasti mana yang akan memberikan manfaat bagi kehidupannya dikemudian hari. Tentunya manfaat dalam jangka panjang.
IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) adalah tingkat keberhasilan studi yang dicapai oleh mahasiswa dari semua kegiatan akademik yang telah diikuti mahasiswa selama mengikuti pendidikan. Tujuan digunakannya IPK adalah sebagai evaluasi studi pada akhir program pembelajaran. Masing- masing perguruan tinggi pasti mempunyai batas minimal IPK. Sehingga mahasiswa dapat dikatakan lulus apabila telah memenuhi kriteria IPK yang telah ditentukan. IPK tinggi merupakan dambaan setiap mahasiswa.
Tapi permasalahannya adalah IPK tinggi akan menjamin keberhasilan mahasiswa dikemudian hari?.Perlu kita ingat bahwa jangan jadikan IPK tinggi sebagai satu-satunya tolak ukur keberhasilan, karena IPK tinggi hanya label yang dapat direkayasa. Banyak mahasiswa yang terlena karena mendapat IPK tinggi, dengan kata lain mereka lebih mementingkan IPK tinggi daripada bagaimana cara penerapan pengetahuan yang mereka miliki dalam kehidupan yang nyata. Padahal IPK tinggi merupakan benda mati yang tidak bisa digunakan di dalam pergaulan masyarakat.
Belum tentu mahasiswa yang memiliki IPK tinggi benar-benar pandai dalam bidangnya. Seperti yang dikatakan di atas tadi, bahwa nilai dapat direkayasa. Jadi, IPK tinggi tidak ada manfaatnya apabila mahasiswa tersebut tidak memiliki pengalaman untuk bersosialisasi di dunia luar. Dalam kehidupan manusia tentunya selalu berhubungan dengan orang lain. Sebagai mahasiswa harus memiliki sikap yang kritis, memiliki rasa tanggung jawab tinggi, mampu bersaing secara sportif. Hal inilah yang nantinya akan membawa mahasiswa ke pintu keberhasilan. Jika demikian masih pentingkah IPK tinggi?.
UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) adalah wadah segala aktifitas kesiswaan di tingkat perguruan tinggi. UKM berfungsi untuk mengembangkan bakat,minat dan keahliaan tertentu dari masing- masing anggotanya. UKM yang tersedia di masing-masing perguruan tinggi tidak hanya satu, tetapi bermacam-macam. Sehingga mahasiswa dapat menyalurkan bakat dan hobinya di tempat yang benar. Selain itu, fungsi dari UKM adalah sebagai wadah untuk melaksanakan kegiatan ekstrakulikuler di perguruaan tinggi. UKM terbentuk tidak hanya berlandaskan pada azas manfaat semata, tetapi juga berlandaskan pada azas edukatif. Nilai-nilai edukatif ini mempunyai peran penting yaitu dapat mendidik mahasiswa ke arah yang benar dan sesuai dengan tujuan pendidikan. Selain itu, di dalam UKM terdapat nilai-nilai sosial seperti saling menghargai, gotong-royong, peduli terhadap sesama, kemandirian, persatuan dan kesatuan.
Mengikuti salah-satu UKM yang telah terbentuk, tentunya akan bermanfaat bagi mahasiswa. Jika kita telaah, dampak negatif yang ditimbulkan oleh UKM sangat sedikit .Tidak bisa dipungkiri bahwa UKM menyumbangkan dampak-dampak positif untuk perkembangan pikiran menuju kedewasaan dan menambah pengalaman mahasiswa. Kemampuan bersosialisasi sangat dibutuhkan, dengan kemampuan bersosialisasi, maka mahasiswa akan lebih cepat menangkap peluang-peluang yang ada di sekitar yang bisa menghantarkan mahasiswa pada kesuksesaan.