Gemercik News-Universitas Siliwangi (7/11). Pendidikan Bela Negara (PBN) 2022 tidak lagi dilaksanakan di Unsil, melainkan di Brigade Infanteri (Brigif) Raider 13/ Galuh Kostrad Tasikmalaya pada 20-31 Desember 2022. Hal ini disebabkan terdapat lebih dari tiga ribu mahasiswa yang akan mengikuti PBN 2022.
“PBN itu tidak sama dengan OMBUS. OMBUS hanya di satu tempat, sedangkan PBN pembukaannya saja yang satu tempat selanjutnya kompi-kompi,” jelas Dr. Asep Suryana Abdurrahmat, S.Pd., M.Kes. selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unsil.
Selain itu, kampus II Unsil di Mugarsari sebagai alternatif lokasi PBN atas saran rektor, tidak dipilih karena mempertimbangkan kondisi dan biaya.
“Kasihan kalau di Mugarsari, kondisi tanah masih waduh (tidak rata). Jika dihitung per petaknya, butuh biaya ratusan juta untuk memperbaikinya. Ditambah, tanah yang ditimbun bakal digali lagi untuk pembangunan, jadi dua kali kerja,” ujar Asep.
Asep juga menuturkan bahwa dari segi kesiapan lokasi, Brigif lebih presentatif. Pihak Brigif juga memperbanyak fasilitas sanitasi (WC) pria agar tidak berdesakan.
“Karena pengalaman tahun kemarin WC mereka (Brigif) kurang, pihak Brigif sadar fasilitas mereka masih kurang jadi ditambah,” tutur Asep dalam wawancaranya.
PBN 2022 akan dilaksanakan selama sepuluh hari yang akan dibagi menjadi dua gelombang. Lamanya pelaksanaan tersebut sudah termasuk dengan gladi dan seluruh rangkaian acara.
“Sementara sampai hari ini, kita masih mempersiapkan sarana dan prasarananya. Untuk jadwal dan pelaksaannya itu termasuk hal teknis,” ungkap Asep saat ditanya mengenai jadwal pelaksanaan.
“Nantinya juga peserta PBN tahun 2022 akan mendapatkan atribut berupa kaos dan topi. Untuk ketentuan pakaian seperti celana, peserta harus menyediakannya masing-masing,” tambah Asep.
Selanjutnya, tema PBN 2022 adalah tentang kekerasan seksual. Tema yang masih sama dengan tahun sebelumnya, dengan mengangkat beberapa topik, seperti wawasan kebangsaan, anti korupsi dan LGBT.
Asep menyampaikan harapannya, semoga di pelaksanaan PBN 2022 mendatang menghasilkan output agar mahasiswa terbuka pemikirannya tentang bagaimana menjadi bagian dari suatu bangsa dan instrumen negara.
Reporter: Utari Nurpajriyah
Penulis: Aidiyah Fitri Zahro
Penyunting: Syahdina Tamadyan