Pelepasan Mahasiswa KKN 2021 Diikuti 1609 Mahasiswa

Touchmaster 20210211 10989

Gemercik News-Universitas Siliwangi (11/2). Universitas Siliwangi lepas 1609 mahasiswa yang mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN), periode I Tahun Akademik 2020/2021, secara mandiri dan berkelompok di daerah tempat tinggal masing-masing.

Terdiri dari tujuh Fakultas, sebanyak 1120 dari FKIP, 164 dari FT, 106 orang dari FAI, 46 dari FIK, 83 dari FISIP, dan FEB serta FAPERTA 10 orang. Pelepasan tersebut dilakukan pada Kamis pagi, sekaligus pelaksanaan hari pertama KKN.

Sementara, sebanyak 80 Dosen menjadi pembimbing lapangan pelaksanaan. Masing-masingnya akan membimbing satu kelompok yang terbagi dalam tiap kelompok, sebanyak 20 mahasiswa. Disampaikan oleh Dr. H. Supratman, Drs., M.Pd. selaku ketua LP2M-PMP, KKN di tempat tinggal masing-masing tersebut kembali dilakukan karena pandemi COVID-19 masih berlangsung di tahun 2021.

“Pada saat kondisi COVID-19 ini masih berlangsung. Ya, sehingga KKN periode I (Tahun Akademik 2020/2021) dilaksanakan secara mandiri di tempat lokasi masing-masing,” jelas Supratman.

Adapun, wilayah pelaksanaan KKN saat ini terdiri dari 8 Provinsi dan 28 Kabupaten/Kota. Pelaksanaannya pun dimulai sejak hari ini, Kamis, 11 Februari-14 Maret 2021. Ia juga menuturkan bahwa pelaksanaan KKN mandiri tahun ini pun, sesuai dengan persyaratan penerapan kampus merdeka.

“Dan Alhamdulillah juga kita sudah melakukan kerja sama dengan USAID, yang Alhamdulillah kemarin sudah memberikan pembekalan, dan (pemberian pembekalan kemarin) semoga itu (bisa) sebagai bahan bekal para peserta di lapangan. Sehingga, para peserta bisa maksimal (melakukan KKN-nya) dengan baik,” tutur Supriatman.

Rektor Universitas Siliwangi, Prof. Dr. H. Rudi Priyadi, Ir., M.S. pun turut menyampaikan bahwa pelaksanaan KKN termasuk sebagai bentuk pelaksanaan darma pengabdian terhadap masyarakat, yang rutin dilaksanakan Unsil sebanyak dua kali dalam setahun. Sehingga, ia berharap dengan adanya kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat membantu program-program pemerintah. Khususnya dalam menghadapi kondisi pandemi COVID-19.

“Misalnya, program desa tangguh COVID-19, program dukungan untuk menghidupkan kembali usaha masyarakat atau UMKM terdampak COVID-19, program belajar dari rumah, atau pun secara langsung ikut dalam pencegahan COVID-19.” Pungkas Prof. Rudi.

Selaras dengan Supriatman, dalam sambutannya Prof. Rudi pun berharap kepada mahasiswa yang melaksanakan KKN, agar bisa menciptakan kreasi-kreasi kegiatan yang produktif. Sehingga, mampu menjadi bagian dari solusi atas permasalahan yang ada di lokasi masing-masing.

Reporter: Syahda Ulum  

Penulis: Syahda Ulum 

Penyunting: Rini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *