Pemindahan Tempat Wisuda Mengakibatkan Lahan Parkir dan Pedagang Tidak Teratur

Gemercik News-Tasikmalaya (27/07). Universitas Siliwangi telah menggelar Wisuda Gelombang III. Namun, kali ini Unsil menggunakan tenda roder dan tenda konvensional bak acara berkelas pejabat.

Pemindahan tempat wisuda membuat pedagang yang biasanya menduduki lapangan utama beralih ke sekitar klinik dan depan masjid Al-Muhajirin Universitas Siliwangi. Para pedagang bahkan telah menandai lokasi untuk berjualan pada saat wisuda. Satpol, salah satu pedagang yang berjualan saat wisuda mengaku telah menandai tempat dagangnya dua hari sebelum dilaksanakannya wisuda.

“Saya kan rumahnya dekat (Unsil) sini, (di) Sindanggalih. Jadi sebelum hari H, saya nyari tempat dulu, dikasih tanda dulu pakai tali. Misal acaranya hari Sabtu, hari Kamisnya ke sini, (pas) malam,” ujar Satpol.

Dalam melakukan kegiatan berdagang tersebut, para pedagang jarang meminta izin kepada pihak Unsil. Seperti yang diucapkan oleh salah satu satpam, ia menerangkan bahwa para pedagang memang jarang meminta izin.

Enggak, jarang (meminta izin). Malahan seenaknya aja, (pedagang) susah diatur. Kalau (ke) saya pribadi gak ada sih (yang) minta izin, paling (pedagang) yang nanyain kemarin ada,” ujar satpam.

Iroh, salah satu pedagang mengaku bahwa dia tidak meminta izin karena memang sudah terbiasa berdagang di sana dan tempatnya pun memang sudah biasa di sana.

“Oh enggak (minta izin), ibu mah udah biasa jualan di sini, tempatnya juga biasa di sini. Satpam juga udah tau kalo ibu suka jualan di sini,” ujar Iroh.

Img 20190728 Wa00261852080055

Karena banyak pedagang yang memenuhi bahu jalan, akibatnya sekitar pukul enam pagi, mobil yang membawa konsumsi kesulitan untuk memasuki kawasan Universitas Siliwangi.

“Jadi itu (harusnya) kan dibukain dulu portalnya buat mobil bagian konsumsi yang masuk, (untuk jumlah) gak tahu satu atau dua mobil, karena di sana ada stand-stand (dekat) mobil, kami disuruh pindah dulu. Gak ada niat buat ngusir cuman pindah dulu, nanti kalo mobil udah keluar dipersilahkan (membuka stand lagi),” ujar M. Ananda.

Pemindahan tempat wisuda juga mengakibatkan lahan parkir yang berkurang. Tempat parkir roda empat yang biasanya di lapangan utama sekarang beralih ke sekitar jalan Siliwangi dan untuk roda dua pada pagi hari karena masih dibuka, pengendara diarahkan ke FKIP dan dikhususkan untuk parkiran motor.

Untuk parkir sendiri pihak Universitas Siliwangi tidak meminta bayaran ataupun memasang tarif, tetapi apabila pemilik kendaraan memberikan uang parkir maka akan diterima.

Enggak (ditarif uang parkir), itu kan petugasnya orang taman yah yang harian lepas, tapi kalau ada yang ngasih mah masa gak diterima, cuman gak pernah masang target, gak pernah minta dia mah,” ujar satpam.

Reporter: Reran dan Ziah
Penulis: ReRan
Penyunting: Yanifa RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *