Gemercik News–Universitas Siliwangi (28/08). Universitas Siliwangi (Unsil) mengalami kejadian penipuan yang menimpa beberapa mahasiswa baru (maba) dalam persiapan kegiatan Kuliah Dhuha. Kejadian tersebut berawal pada hari Selasa (27/08), pukul satu hingga dua dini hari. Penipu tersebut mengatasnamakan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Asep Suryana Abdurrahmat, S.Pd., M.Kes., yang meminta uang atau pulsa dengan alasan darurat.
Ketua UKM KISI, Faujan menyebutkan bahwa telah terdapat empat hingga lima laporan kerugian terkait insiden penipu yang menyusup ke dalam grup Kuliah Dhuha, sedangkan beberapa korban lainnya belum dikonfirmasi.
“Karena perkiraan sudah pada tidur, para pembimbing pun tidak menyadari bahwa ada penyusup yang masuk ke grup. Awalnya, penipu hanya menggunakan satu nomor. Namun, pagi harinya muncul nomor baru yang mengaku juga sebagai Warek tiga,” ujar Faujan kepada Gemercik pada Rabu (28/08).
Faujan mengatakan bahwa penipu tersebut berhasil mengumpulkan dana dari beberapa maba, dengan total kerugian diperkirakan mencapai 200 ribu hingga satu juta rupiah, ditambah pulsa dalam jumlah ratusan ribu rupiah.
“Beberapa mahasiswa ada yang langsung mentransfer uang pada jam tiga pagi. Pengirimannya lewat DANA, kemarin nama DANA-nya seperti bandar slot, berlokasi di Tangerang,“ ucap Faujan.
Faujan mengungkapkan bahwa pihak panitia kemudian mendata kerugian dan mengklarifikasi situasi. Meskipun tidak ada indikasi keterlibatan pihak internal, pihak UKM KISI akan tetap berupaya keras untuk menangani kasus ini.
“Dari pihak kami tidak akan tinggal diam, akan terus mengawal kasus ini, terus berkoordinasi kepada pihak lembaga, ditindaklanjuti, dilacak dari pihak TIK pun,” ujar Faujan.
Menindaklanjuti hal tersebut, UKM KISI sebagai penanggung jawab kegiatan Kuliah Dhuha segera melakukan klarifikasi di hari yang sama pada pukul 09.00 WIB dan menemukan bahwa penipuan ini bukan pertama kalinya terjadi.
“Pak Asep mengonfirmasi bahwa motif penipuan tersebut bukan hanya sekarang saja, tapi sebelumnya juga pernah mengatasnamakan dosen-dosen lain, juga pihak lembaga,” tutur Faujan.
Faujan juga mengatakan bahwa UKM KISI berupaya membantu para korban, meskipun kerugian yang dialami belum dapat dijanjikan penggantiannya.
“Karena itu musibah di luar dari kendali. Namun, dalam diskusi internal, kami akan berusaha mengganti kerugian sebagian melalui penggalangan dana atau sebagainya,” ujar Faujan.
Terakhir, Faujan menyatakan pihak universitas juga didesak menerbitkan surat edaran untuk melengkapi press release dari UKM KISI agar menginformasikan seluruh civitas akademika mengenai kasus ini, sehingga tindakan serupa tidak terulang di kemudian hari.
Reporter: Nur Rachmi Ghayatri
Penulis: Silvia Ripa Nurkaromah
Penyunting: Resti Nuraeni