Gemercik News-Universitas Siliwangi (24/04). Perpustakaan Universitas Siliwangi (Perpus Unsil) menggelar perpustakaan Unsil Award pada Selasa (23/04) di Laboratorium Pendidikan Bahasa Indonesia (Diksatrasia) sebagai puncak acara dari perlombaan esai tingkat nasional yang diselenggarakan pada 15 Januari s.d. 29 Februari 2024, dengan tema Perpustakaan dan Pembangunan Mentalitas Manusia. Kepala UPA Perpus Unsil, Budi Riswandi, S.Pd., M.Pd. mengungkapkan bahwa lomba ini baru pertama kali dilakukan oleh perpustakaan Unsil.
“Ini sangat antusias, apalagi lomba ini baru pertama kali dilakukan oleh perpustakaan. Sebetulnya, peserta itu lebih dari 100, tapi, yang lulus administrasi yang terjaring ada 88. Dari 88 itu, tersebar lebih dari lima provinsi malah, di Indonesia,” tutur Budi Riswandi, S.Pd., M.Pd. kepada Gemercik (23/04).
Budi mengatakan penyebaran berita lomba tersebut dilakukan melalui media sosial (Medsos) dan jejaring di duta perpustakaan. Kemudian, dia menuturkan bahwa juri-juri dalam lomba tersebut berasal dari eksternal, hal ini dilakukan agar tidak terjadi kecurangan dan kecurigaan. Lalu, bagi peserta yang berhasil masuk 10 besar, karyanya akan dicetak menjadi buku.
“Medsos menjadi alternatif yang efektif untuk menyebarkan informasi. Jurinya eksternal, kalau dari internal berarti, kan, seolah-olah ada juara dari dalam. Nah, itu, kan, ternyata ada juara dari Unsil. Itu murni, kan, objektif,” ucap Budi.
Kemudian untuk nama-nama juri tersebut, Budi menyebutkan bahwa mereka ahli dibidangnya. Dia menyampaikan bahwa ada empat penilaian, yaitu keserasian isi dengan tema, EYD menyangkut ke tata bahasa, otentisitas dan orisinalitas, serta unity.
“Jurinya semua dari luar, para eksper, ada jurnalis, ada penulis, dan akademisi. Ada empat penilaian, satu keserasian isi dengan tema, kedua EYD biasa, kan, ke tata bahasa, otentisitas dan orisinalitas, kemudian ada unity. Jadi, empat poin itu yang dinilai,” tutur Budi.
Kemudian, Budi mengungkapkan bahwa lomba ini akan terus berlanjut selama dia masih menjadi Kepala UPA perpustakaan Unsil.
“Lomba esai ini akan diperlanjutin tiap tahun, selama saya jadi Kepala UPA-nya,” ucap Budi.
Terakhir, Budi berpesan bahwa perpustakaan itu bukan tempat yang menakutkan, ortodoks, dan kolonial. Perpustakaan adalah tempat bertemu antara gagasan, pikiran, dan tindakan.
“Visi perpustakaan hari ini, kan, menjadi ruang bermain yang menyenangkan. Jadi, perpustakaan itu bukan suatu tempat yang menakutkan, yang ortodoks, yang kolonial, tapi, justru di perpustakaan itu tempat bertemunya antara gagasan, pikiran, dan tindakan,” tutup Budi Riswandi, S.Pd., M.Pd.
Reporter: Nazwa Kanaya dan Muhammad Rafa
Penulis: Muhammad Rafa
Penyunting: Irey Damara