Gemercik News-Universitas Siliwangi (01/12) Prosesi Wisuda Unsil Periode I Tahun Akademik 2021/2022 dilaksanakan secara luring pada Selasa (30/11), dengan pengetatan protokol kesehatan. Calon wisudawan dan wisudawati diminta menunjukkan hasil swab antigen sebelum memasuki ruangan wisuda.

“Pertama kita cek hasil antigennya, kemudian kita cek apakah dia (wisudawan) sudah vaksin atau belum. Setelah administrasi dipenuhi, dia (wisudawan) diminta untuk cuci tangan dan cek suhu tubuh,” jelas Harisman selaku Manajer Pengendalian dan Operasional BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kota Tasikmalaya.
Harisman menjelaskan bahwa syarat tersebut menyesuaikan dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri), dan Surat Edaran Walikota yang beredar saat ini. Ia mengungkapkan bahwa hal tersebut dilakukan untuk memastikan supaya peserta yang hadir di acara wisuda Unsil mempunyai kondisi kesehatan yang baik.

Pihak BPBD turut menurunkan Satgas (Satuan Tugas) dari berbagai unsur seperti TNI, Polri, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Satgas Kecamatan, dan Pemadam Kebakaran sebagai badan pengawas guna menjaga ketertiban di wilayah luar ruangan acara wisuda. Sedangkan, untuk pengawasan di dalam ruangan (Gedung Mandala) diserahkan kepada Satgas COVID Unsil.

“Kalau pengawasan di dalam ruangan itu kan sudah menjadi protokolnya kampus. Kami tidak bisa masuk ke wilayah itu. Tapi saat rapat koordinasi, kami telah melakukan kontrol di dalam (ruangan). Jadi, kami tidak melakukan pengawasan secara langsung, itu diserahkan pada Satgas COVID Unsil,” paparnya.
Di sisi lain, Asep Suryana Abdurrahmat selaku Ketua PKIE Unsil mengungkapkan bahwa semua dekan bertanggung jawab atas keberlangsungan acara wisuda periode I.
“Saya minta ke senat kalau misalnya wisuda diadakan secara luring, oke. Dengan catatan, semua dekan bertanggungjawab di fakultasnya masing-masing. Seperti misalnya tidak penjemputan, dan lain-lain. Ada pun misalnya ada kegiatan di luar kampus yang dikaitkan dengan acara wisuda, itu di luar tanggung jawab kami.” Jelas Asep.
Reporter: Zahra Firdausa & Syahda Ulum
Penulis: Khumairoh
Penyunting: Wiku Rajidae