Kamila Cahya Aulia
Teman-teman, tahukah kalian bahwa media sosial tengah diramaikan dengan postingan Ariana Grande yang menyanyikan lagu Komang? Atau Jeon Jungkook yang menyanyikan lagu Hati-hati di Jalan milik Tulus? Wah, kok bisa, ya, penyanyi dunia tersebut menyanyikan lagu populer Indonesia dengan luwes? Mau bangga, tetapi ternyata itu hanya ‘ulah’ dari teknologi ganas bernama AI. Sebuah kecerdasan buatan yang mampu ‘menipu’ beberapa orang yang percaya itu adalah suara Ariana Grande sungguhan. Sobat Gemercik sempat tertipu juga tidak?
Nah, sebelumnya, apa sih itu AI? Mengapa ia bisa sehebat itu ‘menipu’ kita? Melansir dari niagahoster.co.id, AI (Artificial Intelligence) merupakan gebrakan di dunia teknologi dengan penggunaan yang meroket beberapa tahun belakangan. Sistem yang dibekali teknologi AI dipercaya dapat bekerja secara efektif dan efisien, sehingga meningkatkan produktivitas kerja. Sudah bisa kita lihat, bahwa dengan semakin berkembangnya AI bisa meringankan pekerjaan manusia dan membuat sebuah pembaharuan.
Dikatakan demikian karena AI bisa dibilang sebagai terobosan yang akan terus berkembang dalam dunia teknologi, penggunaannya meledak dalam beberapa tahun terakhir. Melansir dari kompasiana.com, AI dapat membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam berbagai sektor. Misalnya, di bidang industri, robot AI dapat menyelesaikan tugas-tugas yang berulang ataupun tugas yang berbahaya (contohnya kuli bangunan dan lainnya), sehingga otomatis menghemat waktu dan biaya. Maksud dari tugas yang berulang tadi adalah memproses data produksi atau data stok yang harus dihitung dan dianalisis setiap hari, atau bisa juga melakukan pengawasan kualitas produk secara otomatis dan dapat mendeteksi produk yang cacat dengan cepat, sehingga tidak membuang waktu untuk melakukan pemeriksaan manual. Dengan adanya waktu yang lebih efektif, maka dalam proses penyelesaian tugasnya pun akan lebih cepat.
Tentunya, di masa depan bisa menjadi bukti bahwa inovasi teknologi AI ini bisa menyeimbangkan kemampuan manusia yang nantinya mungkin akan mengganti peran manusia dalam melakukan pekerjaan tertentu. Sebagai contoh, bisa kita lihat sekarang ada penyampaian berita yang dilakukan oleh presenter yang diperankan oleh AI. Salah satu yang sedang viral di Indonesia, yaitu presenter AI TVOne yang penyampaian beritanya tidak secara langsung oleh presenter manusia, melainkan presenter yang diperankan oleh AI. Melansir dari ketiknews.id, Pemimpin Redaksi TVOne menyebutkan, “Yang tampil di hadapan Anda saat ini adalah Karni Ilyas dalam bentuk avatar.” saat Karni Ilyas muncul.
Dalam penggunaannya, AI telah banyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang sehingga manusia akan terus terikat dengan AI. Termasuk bagi kaum pelajar, AI dapat membantu mengerjakan tugas mereka. Contoh yang sedang menjadi perbincangan hangat sekarang ini adalah ChatGPT. Kehadiran AI tersebut memang menjadi alternatif untuk memecahkan soal ataupun tugas dengan sangat cepat. Namun, jika penggunaannya dalam jangka waktu yang lama, bisa memungkinkan pelajar ketergantungan terhadap AI yang terus menerus melakukan pembaharuan.
Setelah kita mengetahui berbagai macam dampak positif dari AI, pastinya ada juga dampak negatif dari penggunaan AI yang terus-menerus. Perkembangan AI yang banyak melakukan pembaharuan akan membuat manusia ketergantungan. Apalagi kaum pelajar akan mudah bergantung pada AI yang bisa membantu proses penyelesaian tugasnya. Hal ini akan memicu terhadap cara berpikir mereka yang tidak mau berkembang dan hilangnya cara berpikir kritis mereka dalam memecahkan suatu permasalahan. Nantinya, jika mereka terus ketergantungan pada teknologi, maka perkembangan pola pikirnya akan terhambat.
Kemudian, AI yang semakin berkembang juga dapat memberikan ancaman terhadap kehilangan pekerjaan seseorang. Salah satu kontra utama AI adalah kekhawatiran bahwa teknologi ini akan menggantikan pekerjaan manusia, karena hal ini dapat menyebabkan ketidakstabilan ekonomi dan sosial dalam kehidupan manusia, terutama bagi pekerja yang berada di sektor yang rentan terhadap otomatisasi atau meminimalkan campur tangan manusia.
Selain itu juga, terkait dengan masalah etika dan perlindungan keamanan dan privasi penggunaan. Melansir dari inet.detik.com, sekarang ada teknologi Deepfake, Peniru Wajah yang Canggih. Namun, adanya AI ini cukup mengerikan. Deepfake yang merupakan peniru wajah, bisa membuat video ataupun audio palsu dengan material yang sudah ada. Penggunaan AI juga dapat memunculkan masalah keamanan dan privasi. Jika sistem AI digunakan untuk mengumpulkan dan memproses data pribadi, maka penting untuk memastikan bahwa data tersebut dilindungi dengan baik dan tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak berwenang.
Berhubungan dengan generasi milenial yang sekarang menghadapi perkembangan teknologi, maka kita sebagai generasi milenial harus bisa memanfaatkan dan meminimalisasi mana yang bisa kita gunakan untuk kebaikan dan menjadikan teknologi lebih bermafaat. Kita sebagai generasi milenial yang akan terus berkaitan dengan AI, harus bisa mengambil dampak postif untuk kemajuan bangsa ini. AI memiliki potensi yang besar untuk memberikan manfaat bagi masyarakat luas ataupun dikhususkan bagi generasi milenial yang sampai sekarang masih digunakan. Namun, penting untuk mempertimbangkan konsekuensi yang mungkin terjadi dan mengambil tindakan yang tepat untuk meminimalkan risiko-risiko yang terkait dengan penggunaannya.
Daftar Pustaka/Referensi:
- https://www.kompasiana.com/valdideva5819/6457d21608a8b53e1d401022/teknologi-ai-vs-kreativitas-mahasiswa
- https://www.kompasiana.com/alifiafariza/61adcc3f62a704629b1e3c92/tantangan-generasi-milenial-dalam-era-digital-perspektif-tindakan-sosial-weber
- https://jurnal.ulb.ac.id/index.php/sigma/article/view/3829
- https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6704343/bentengi-siswa-dari-ketergantungan-chatgpt-guru-perlu-lakukan-ini
- https://www.kompasiana.com/rinaldiprasya/6457c9734addee292755a5e2/dampak-positif-dan-negatif-artificial-intelligence-ai-terhadap-masyarakat
- https://www.niagahoster.co.id/blog/artificial-intelligence-adalah/
- https://blog.kejarcita.id/7-dampak-positif-dan-negatif-penerapan-artificial-intelligence-dalam-pembelajaran/
- https://inet.detik.com/cyberlife/d-5545803/teknologi-deepfake-peniru-wajah-yang-canggih-tapi-ngeri
- https://www.ketiknews.id/news/3018567566/tvone-kenalkan-3-presenter-ai-media-pertama-berbasis-ai-di-indonesia
- https://www.detik.com/tag/artificial-intelligence/