PROBLEMATIKA ANAK KOST


Dunia perkuliahan baru-baru ini digemparkan dengan berita bunuh dirinya seorang mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Yogyakarta. Seperti yang dilansir m.okezone.com, mahasiswa asal Medan yang ditemukan tewas gantung diri di kamar kosnya ini diduga memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dikarenakan rasa kerinduan terhadap orang tuanya. Hal ini dibuktikan dengan adanya curhatan hati (curhat) korban yang ditemukan pihak kepolisian di laptop korban.

Tulisan yang dibuat pada 3 November 2015 ini diberi judul “Mama” yang berisi ungkapan rasa sedih seusai ditinggal sang ibu meninggal sekitar enam bulan yang lalu. Di paragraf selanjutnya, dia juga menjelaskan bagaimana dirinya menjadi anak yang paling manja, tentang kepribadiannya yang masih labil serta kesulitannya beradaptasi dalam kehidupannya.

Kerinduan terhadap orang tua, perasaan labil dan kesulitan beradaptasi dengan kehidupan yang dialami korban merupakan masalah yang sama dengan sebagian mahasiswa Universitas Siliwangi, terutama anak kos. Namun bagaimanakah cara mereka mengatasinya? Apakah dengan mengakhiri hidup merupakan solusi terbaik? Rizki Ikhsania Handayani, mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris yang akrab dipanggil Kiki berbagi solusinya saat diwawancarai Tim Gemercik, Sabtu (14/11). “Kalau emang lagi kangen trus diizinin pulang sihpasti pulang, tapi kalau emang banyak kendalanya ya sekedar telepon atau kalau enggak kan jaman sekarang udah bisa video call pake skype”.

Hal senada dikatakan Gema Ramadhan. Mahasiswa asal Sukabumi ini mengaku sering menghubungi kedua orang tuanya dengan menelpon, sms atau video call. Namun, seperti yang diketahui diatas, rasa rindu yang dialami mahasiswa salah satu PTS di Yogyakarta yang memutuskan untuk mengakhiri hidupnya itu tidak bisa dilakukan dengan cara tersebut.  “Kalau Gema sih cuma bisa berdoa aja,” ungkapnya. Reza Abdillah mengiyakan, “Iya kalau orang tuanya udah meninggal mahharus gimana lagi? Kangen udah resiko, apalagi kalau masih baru meninggalnya. Jadi intinya kita harus sabar aja menghadapi cobaan-Nya.”

Sahabat Pers Mahasiswa Universitas Siliwangi, yuk tiru langkah yang dilakukan Kiki, Gema dan Reza saat mengatasi rasa rindu pada orang tua. Bisa dengan cara menelpon, sms ataupun video call. Kalau tidak bisa dilakukan dengan cara tersebut karena orang tua kita telah meninggal, jangan sampai memutuskan untuk mengakhiri hidup dengan mati konyol. Dunia ini indah. Bersabarlah dengan apa yang terjadi dan yakinlah sesuatu yang lebih indah akan datang menggantikan apa yang hilang. Jangan lupa mendoakannya juga, ya! 

(Suci Nurzannah Efendi/GEMERCIK)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *