Rencana Sumber Pendapatan Unsil ketika Menjadi Kampus BLU

BLU

Gemercik News-Universitas Siliwangi (09/11). Nana Sujana, Drs., M.Si., Kepala Biro Keuangan dan Umum Universitas Siliwangi menyampaikan bahwa Universitas Siliwangi (Unsil) sudah memiliki potensi sumber keuangan ketika menjadi kampus Badan Layanan Umum (BLU).

“Untuk sumber keuangan, yang jelas kita dapat arahan dari Biro Keuangan Kementrian. Jadi, jangan terlalu muluk-muluk, takut tidak tercapai, tapi yang jelas kita sudah ada potensi. Pertama, balai klinik. Selama ini mereka itu, kan, sudah menghasilkan uang, walaupun mungkin integrasinya baru tahun ini,” tutur Nana.

“Salah satu usahanya, kebetulan sudah diakui. Mereka diberikan kesempatan untuk tes PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) untuk karyawannya. Otomatis, kan, kalau sudah PPPK, asetnya punya kita, penggajiannya langsung dibayar oleh negara,” lanjut Nana.

Terkait dengan klinik sebagai sumber pendapatan Unsil ketika menjadi kampus BLU, Nana turut menuturkan bahwa sudah ada kerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) sehingga akan ada kapitasi (tarif yang dibayarkan di muka oleh BPJS Kesehatan kepada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama [FKTP] berdasarkan jumlah peserta yang terdaftar) yang bisa diklaim dan biayanya bisa masuk ke keuangan Unsil.

“Sekarang itu, setiap bulan bisa menghasilkan uang sekitar Rp50 juta dari kapitasi BPJS, paling nanti kita tingkatkan lagi sarana dan prasarananya,” jelas Nana.

Selain itu, Nana juga menyampaikan bahwa sumber pendapatan lainnya bisa berasal dari sewa menyewa dan laboratorium-laboratorium yang dimiliki.

“Ada ATM (Anjungan Tunai Mandiri), ada kantor bank syariah, itu, kan, dia bayar. Kalau sekarang, dia bayar, kan, karena kita masih Satker (Satuan Kerja), belum bisa dimanfaatkan oleh kita, diambil lagi oleh negara. Kalau sudah BLU, otomatis akan jadi milik kita. Di kampus 2 juga insyaallah sudah akan membangun kantor BJB Syariah, otomatis dia juga akan sewa,” jelas Nana.

“Yang ketiga, kalau laboratorium kita sudah standar, itu juga pundi-pundi. Kalau sekarang, laboratorium elektro, laboratorium sipil, kalau misalkan udah terakreditasi dan tersertifikasi, orang mau uji konstruksi, mau uji alat kelistrikan, bisa berbayar,” lanjut Nana.

Nana menuturkan bahwa di belakang Rusunawa, Kampus 2, Mugarsari, sudah mulai ditanam  jeruk dan pepaya yang dapat diolah menjadi pundi-pundi bagi Unsil ketika sudah dapat dikelola dan ketika sudah menjadi kampus BLU.

“Di kampus 2 juga, kan, tidak ada pom mini atau minimarket, kalau mau, itu bisa dikembangkan oleh kita,” tutur Nana.

“Kemudian juga, dosen-dosen kita yang kerja di luar, kan, banyak. Ada yang di Pemda (Pemerintah Daerah), perusahaan, BUMN (Badan Usaha Milik Negara), nanti ada kewajiban share profit untuk kepentingan universitas, termasuk kalau Laboratorium Halal sudah clear, BI (Bank Indonesia) juga bisa uji kehalalannya di kita,” lanjut Nana.

Selain itu, Nana juga menambahkan bahwa rencananya, Unsil akan membuat food court dan menyewakan gedung mandala, lapangan olahraga, dan lapangan basket.

Reporter: Diana Puspitasari, John Kristian Pasaribu, dan Annisa Dwi Febrilana

Penulis: Diana Puspitasari

Penyunting: Sahla Sania H.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *