Sambut Hari Air Sedunia, Republik Aer Bersihkan Sungai Ciwulan

20210321 111419 Scaled

Gemercik News-Tasikmalaya (21/3). Untuk menyambut Hari Air Sedunia pada tanggal 22 Maret 2021, Republik Aer yang merupakan komunitas penggiat dan penikmat olahraga air Tasikmalaya, bersihkan sungai Ciwulan sebagai ajakan menghargai air. Sungai Ciwulan dijadikan objek tempat pemeliharaan air, karena menjadi pusat pelaksanaan setiap lomba kejuaraan serta sektor pariwisata di Tasikmalaya.

“Kegiatan ini dilaksanakan selain untuk mengingatkan, terutama bagi kami yang sering berkegiatan di air, juga khususnya untuk kami dan umumnya untuk masyarakat,” Amal Aulia Syafarullah selaku ketua pelaksana olahraga air di sungai Ciwulan.

Aksi bersih-bersih memungut sampah sempat dilakukan oleh penggiat olahraga air tersebut, ditemukan beberapa jenis sampah rumah tangga yang mendominasi mencemarkan kondisi air sungai Ciwulan. Kondisi tersebut menjadi sebab penurunan kualitas serapan air di Tasikmalaya. Sehingga, berdampak pada pencemaran air.

“Kami ingin tempat ini tetap terjaga dari sampah, dari limbah, dan lain sebagainya. Mungkin itu salah satu kenapa bisa terjadi hal itu. Padahal Kota Tasikmalaya ini terkenal dengan 10 ribu bukit dulunya, mungkin sekarang kan sudah berubah. Jangan sampai contoh di tahun 2019 yang saya tahu ketika kemarau panjang, beberapa daerah di Kota Tasikmalaya itu mengalami kekeringan,” jelas Amal.

“Sampai-sampai di sungai Ciwulan ini masyarakat Kawalu memanfaatkan air sungai Ciwulan ini untuk keperluan rumah tangga, salah satunya dengan menyedot air. Sebetulnya itu kan bisa diantisipasi jangan sampai ketika kemarau panjang, masyarakat terkena dampak dari kekeringan,” tambah Amal.

Sehingga, Amal menuturkan bahwa kegiatan rutin aksi bersih-bersih pun tidak memberikan dampak besar. Diperlukannya sinergis antara masyarakat dan pemerintah yang menjadi pemegang kebijakan pemeliharaan air di sungai Ciwulan.

“Karena percuma ketika kami penggiat ataupun masyarakat melakukan aksi-aksi, tapi tidak didukung dari ranah kebijakan pemerintah daerah khususnya, itu akan tetap sulit,” pungkas Amal.

Di akhir wawancara, Amal berharap, kepada pemerintah agar melek terhadap pemeliharaan air sungai Ciwulan. Sehingga, mencegah terjadinya perubahan air karena masuknya limbah-limbah. Karena, sungai Ciwulan ini menjadi aliran air yang melalui beberapa daerah.

“Kalau misalkan mau memelihara ini memang tidak bisa kami saja.” Tutup Amal.

Reporter: Ayu Sabrina Barokah

Penulis: Syahda Ulum

Penyunting: Rini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *