Gemercik News-Tasikmalaya (28/01). Sebanyak 2803 mahasiswa Universitas Siliwangi ikuti Pendidikan Bela Negara (PBN). Kegiatan tersebut akan berlangsung selama 6 hari, terhitung sejak pembukaan (27/01) hingga 01 Februari 2020. Peserta terdiri dari mahasiswa angkatan 2019 dan mahasiswa angkatan sebelumnya yang belum mengikuti atau tidak lulus PBN sebelumnya.
Bela negara merupakan amanah UUD 1945 Pasal 27 ayat (3) yang berbunyi “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.”
“Hal ini mengandung makna bahwa upaya bela negara bukanlah milik sekelompok masyarakat atau golongan tertentu. Namun, hak dan kewajiban semua warga negara Indonesia,” tegas Rudi.
Dengan melibatkan Kodim 0612/Tsm, Brigif R13/Galuh, Lanud Wiriadinata, Polresta Tasikmalaya sebagai pelatih, peserta PBN akan menerima pembekalan materi dan praktik tentang bela negara. Materinya berupa wawasan kebangsaan, bela negara, hukum, pembekalan dari Kemenhan RI, dan tokoh masyarakat Tasikmalaya. Sedangkan praktiknya berupa peraturan baris berbaris, penghidupan militer, dan long march sebagai bentuk pengenalan nilai perjuangan dan penghijauan alam.

Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Prof. Dr. Rudi Priyadi Ir. M. S. selaku rektor Universitas Siliwangi dan turut dihadiri oleh Wali Kota Tasikmalaya, Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Dandim 0612 Tasikmalaya, Kasbrigif Raider 13/1/Galuh Kostrad, dan Lanud Wiriadinata Tasikmalaya, Kapolresta Tasikmalaya yang diwakili oleh Kasubda, dan jajaran Rektorat.
Selain bersifat wajib, PBN ini juga merupakan kegiatan yang berhubungan dengan perencanaan, pengembangan, pengarahan, penggunaan serta pengendalian sikap dan perilaku mahasiswa. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa mampu menjadi warga negara yang tanggap terhadap permasalahan bangsa maupun negara yang berlandaskan nilai kecintaan pada tanah air untuk membela negara.
“Mahasiswa sebagai kader bela negara diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang menjadi sumber kekuatan pemersatu bangsa yang tidak hanya kompeten, tetapi juga nasionalis, memiliki (rasa) kepedulian sosial, dan inovatif. Selain itu mahasiswa mampu memiliki bekal pengetahuan dan kemampuan dasar (yang) berkenaan dengan hubungan antara warga negara dengan negara, serta menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara, bukan sebagai beban bangsa. Sehingga, melalui PBN ini karakter bela negara dalam diri mahasiswa (diharapkan) dapat terbentuk dengan ciri pantang menyerah, rela berkorban demi bangsa dan negara, serta konsisten dan konsekuen terhadap cita-cita perjuangan Indonesia,” pungkas Rudi.
Reporter: Anisa T. W.
Penulis: Ayu
Penyunting: Ana Kustiana