Gemercik News-Universitas Siliwangi (09/06). Server SimKKN Unsil megalami down pada Jumat (09/06) sejak pukul 08.00 WIB. Menurut Staf UPA TIK, Mohamad Rifki Insani, hal tersebut terjadi karena pihak TIK belum melakukan persiapan terhadap server untuk dapat diakses oleh banyak pengguna setelah sebelumnya dimatikan terlebih dahulu untuk efisiensi biaya karena KKN tidak dilaksanakan secara offline sejak pandemi.
“Ini kan setelah pandemi baru ada lagi KKN (offline), jadi sistem ini baru dipake lagi istilahnya, seperti itu. Dipake dengan banyak user. Jadi, kita belum persiapan untuk diakses oleh banyak user,” jelas Rifki saat diwawancarai secara langsung di ruangan UPA TIK.
Rifki mengatakan bahwa down-nya server SimKKN bukan karena terdapat masalah pada segi keamanan ataupun aplikasi, tetapi hal tersebut karena server belum dapat diakses oleh lebih dari 1000 pengguna.
“Biasanya paling banyak meng-handle hanya lima ratus orang yang ngakses itu (SimKKN), tiba-tiba jadi 2600-an, otomatis servernya overload,” kata Rifki
Selain itu, menurutnya pihak UPA TIK dan LPPM kurang koordinasi, sehingga pihak UPA TIK tidak mengetahui bahwa pada Jumat (09/06) terdapat jadwal pemilihan desa untuk lokasi KKN. Hal tersebut baru dikonfirmasi oleh pihak LPPM pada pagi harinya, sehingga pihak UPA TIK belum sempat untuk mempersiapkan server tersebut.
“Kemarin itu kita kurang koordinasilah, bisa dibilang seperti itu. Karena kita juga tidak tahu bahwa hari ini tuh ada jadwal pemilihan desa. Nah, baru dikonfirmasi tadi pagi, jadi kita belum sempet untuk mempersiapkan itu,” tambah Rifki.
Untuk mengatasi melonjaknya traffic tersebut, pihak UPA TIK menyiapkan server baru sehingga server dapat kembali diakses sekitar pukul 13.00 WIB.
“Sekitar dua jam kita siapin server baru sampai setelah zuhur sekitar jam setengah satu atau jam satu itu sudah normal,” tutur Rifki.
Menurut Rifki, dari segi infrastruktur SimKKN adalah tanggung jawab UPA TIK. Namun, SimKKN sendiri adalah milik LPPM sebagai pengelola administratornya.
“Administratornya (SimKKN) itu dari LPPM kalo servernya disimpen di kita (SimKKN), di data centre ini, di UPA TIK. Jadi, kita yang mengelola (server) itu,” lanjut Rifki.
Apabila di periode KKN selanjutnya terjadi kembali server down, Rifki mengimbau agar mahasiswa dapat melaporkannya ke helpdesk. Kemudian, mahasiswa tidak boleh panik dan pastikan bahwa server tersebut memang tidak dapat diakses oleh banyak orang.
“Cek dulu ke temen. Kedua, bisa konfirmasi ke kita (UPA TIK), tapi jangan nge-boom chat juga. Cukup tanya sekali dua kali. Biasanya, dari kita (UPA TIK) akan jawab ke satu, dua orang. Nah, itu informasinya bisa disebarluaskan,” pungkas Rifki.
Reporter: Asri Royani dan Putri Nurhasna Irani
Penulis: Asri Royani
Penyunting: Putri Nurhasna Irani