Simulasi UTBK 2020 Siapkan Antisipasi Protokol Kesehatan

IMG 20200626 WA0012

Gemercik News-Universitas Siliwangi (27/06). Simulasi pelaksanaan UTBK tahun 2020 dilaksanakan pada Jumat, 26 Juni pukul 09.00 WIB. Simulasi ini mempersiapkan beberapa antisipasi untuk protokol kesehatan. Dihadiri oleh para Pimpinan Universitas Siliwangi, Gugus Tugas Penanganan Wabah Covid-19 Kota Tasikmalaya, serta perwakilan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) di lingkungan Unsil.

Prof. Deden selaku Wakil Rektor Bidang Akademik menjelaskan bahwa akses masuk kampus hanya akan melalui gerbang depan dan akan terdapat titik pengecekan untuk peserta pejalan kaki, pengendara sepeda motor, maupun pengendara roda empat. Akses masuk hanya dikhususkan untuk peserta sehingga dapat meminimalisasi kerumunan.

“Oleh karena itu, kami merencanakan untuk pintu masuk itu hanya satu di depan, dan di situ ada check point baik itu untuk yang pejalan kaki, peserta UTBK pejalan kaki, ataupun yang menggunakan sepeda motor yang roda dua, maupun roda empat yang menggunakan mobil. Itu semua dilakukan cek kesehatan untuk peserta, khususnya,” tutur Prof. Deden.

Selain itu, pengantar tidak boleh masuk kampus, pengantar hanya drop out peserta jalan kaki. Pengantar silakan parkir yang sudah dikoordinasikan dan akan diarahkan oleh Dishub dan Polsek Kota Tasikmalaya.

Untuk mengantisipasi peserta UTBK, jika terdapat peserta yang memiliki suhu tubuh lebih dari 37,5°C, maka peserta tersebut akan diarahkan ke badan pengelola penerimaan mahasiswa baru untuk transit kurang lebih sepuluh menit. Setelah itu suhu tubuh peserta akan diukur kembali.

“Untuk mengatasi kemungkinan-kemungkinan ada peserta yang tidak memenuhi syarat kesehatan misalnya, ya, suhu tubuh itu tidak boleh lebih dari 37,5°C. Nah, ketika ada yang lebih dari itu, kami tidak akan mengusir begitu saja peserta, tapi kami arahkan ke BP (Badan Pengelola) untuk transit dulu mungkin beberapa menit. Ya, sepuluh menitlah,” papar Prof. Deden.

Apabila suhu tubuh peserta tetap tinggi, peserta tersebut tidak diperkenankan untuk mengikuti ujian dan akan diberikan kesempatan pada tahap dua, yaitu pada tanggal 20 s.d. 29 Juli 2020.

Kemudian, untuk pembagian sesi tes UTBK akan dibagi ke dalam dua sesi, yaitu pukul 09.00 dan 13.00 WIB. Semua peserta yang sudah melaksanakan UTBK diharuskan untuk langsung pulang sehingga tidak memungkinkan terjadi kerumunan.

“Sesi pertama jam 09.00 (WIB), untuk peserta jam 07.00-08.00 (WIB) itu sudah mulai berdatangan untuk mengikuti sesi pertama. Jam 09.00 (WIB) mulai. (Pukul) 10.45 (WIB) kurang lebih ini tentu bubar jam sesi pertama. Langsung suruh pada pulang, tidak boleh ada yang di kampus. Ini tentunya untuk peserta yang sesi kedua mulai berdatangan,” jelas Prof. Deden.

Dan untuk lokasi pelaksanaan, Prof. Deden menjelaskan bahwa pelaksanaannya tersebar pada beberapa tempat. Di antaranya di Fakultas Teknik, Fakultas Ilmu Kesehatan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Agama Islam, dan Fakultas Ekonomi.

Alhamdulillah untuk lokasi UTBK di kita tersebar tidak hanya satu tempat. Di Fakultas Teknik di sana ada tiga lab, FIK tiga (lab), tambah dua (lab) yang sebelah sini, itu juga berjauhan. Kemudian ada di FKIP, kemudian ada di FAI, kemudian ada di Fakultas Ekonomi. Jadi relatif tersebar sehingga tidak akan terjadi penumpukan,” jelas Prof. Deden.

Selain tersebar di beberapa fakultas, setiap ruangan hanya akan diisi oleh 10 s.d. 25 peserta dengan menjaga jarak 1,5 meter.

Prof. Deden menyampaikan kepada peserta di luar Provinsi Jawa Barat sebagaimana yang disampaikan oleh LTMPT untuk menghubungi pihak pusat UTBK masing-masing termasuk Universitas Siliwangi jika tidak memungkinkan untuk datang. Sehingga pihak LTMPT akan mengondisikan tempat pelaksanaan UTBK.

Prof. Deden berharap, pelaksanaan UTBK 2020 dapat berjalan dengan baik karena pelaksanaan UTBK ini merupakan tugas nasional, dan Unsil diberikan kepercayaan untuk menyelenggarakannya.

“Tentu harapan saya adalah ini bisa berjalan dengan baik karena ini tugas nasional, dan Unsil diberikan kepercayaan untuk melaksanakan UTBK ini,” tandas Prof. Deden.

Reporter: Syahda Juang

Penulis: Winda Grizela

Penyunting: Rini Trisa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *