Siswa PKL Positif COVID-19, Lembaga Lakukan Rapid

Bisaa

Gemercik News-Universitas Siliwangi (16/10). Dr. Asep Suryana Abdurrahmat, M.kes., selaku Ketua Pusat Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (PKIE) mengkonfirmasi bahwa adanya seorang siswa SMK yang sedang melakukan kegiatan PKL di Universitas Siliwangi terdampak positif COVID-19. Oleh sebab itu sekitar 100 orang dari pihak lembaga pun melakukan tes rapid dan hasilnya non reaktif.

Kan ada kasus seorang anak siswa PKL di Unsil dari salah satu SMK di Tasik yang positif COVID-19, jadi untuk pencegahannya kita melakukan itu (tes rapid). Yang bersangkutan telfon ke kampus, dia dan ortunya sudah dijemput tim gugus tugas kota,” jelas Dr. Asep.

Tadi pagi mah ada, sebanyak 25 orang hasilnya non reaktif semua. 25 yang tadi pagi, kalo yang kemaren mah kalo gak salah 70an orang, ya tinggal ditambahkan aja, seratus orangan. Saya gak dapat laporannya, cuma baca di grup WA rektorat hasilnya non reaktif semua,” tambah Dr. Asep.

Prof. Dr. Budy Rahmat, Ir. M.S., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, mengatakan bahwa lembaga memutuskan untuk melakukan sterilisasi dan penyemprotan disinfektan di lingkungan Universitas Siliwangi. Sehingga dari tanggal 14 hingga 17 Oktober 2020, semua kegiatan akademik dan kemahasiswaan dilakukan secara daring dan adapun untuk pelayanan rektorat ditutup. Hal ini sesuai dengan isi dari surat edaran rektor.

“Sesuai surat edaran rektor semua kegiatan akademik dan kemahasiswaan dilakukan secara online. Khusus untuk minggu ini pelayanan rektorat ditutup,” ujar Prof. Budy.

Dr. Asep juga menambahkan bahwa kegiatan penyemprotan disinfektan di lingkungan Universitas Siliwangi akan tetap dilakukan secara rutin, meksipun setelah tanggal 17 Oktober 2020.

“(Akan) tetap ada, sudah diperintahkan seminggu dua kali disemprotnya,” tambah Dr. Asep.

Mengenai tindaklanjut dari surat edaran tersebut dari pihak PKIE hanya bisa memberikan pertimbangan kepada rektor, untuk dilakukan penutupan gerbang kampus ataupun adanya seleksi untuk orang-orang yang akan masuk ke dalam kampus.

Kalo dari PKIE hanya bisa memberikan pertimbangan kepada rektor. Untuk penutupan gerbang atau seleksi keluar masuk orang mah dari rektorat atau BUK yang mengatur dan menentukan. Yang pasti semua kegiatan akademik aja harus daring kecuali praktikum atau penelitian yang tidak bisa daring, kalo kegiatan ekstrakurikuler kayanya daring semua,” pungkas Asep.

Sedangkan dari pihak lembaga sendiri, Prof. Budy mengaku bahwa hari ini (14/10) belum adanya penutupan gerbang kampus atau tindakan lainnya, dikarenakan sedang adanya pelayanan tugas akhir mahasiswa di fakultas. Penutupan gerbang ini baru rencana dalam evaluasi, namun untuk waktu pelaksanaannya belum dapat dipastikan.

“Belum, karena di fakultas ada pelayanan mahasiswa tugas akhir. Di evaluasi untuk ditutup, hanya dibuka untuk yang urgensi saja. Tunggu hasil rapim univ dan semua fakultas.” Tutup Prof. Budy.

Reporter dan Penulis: Sylvia

Penyunting: Rini Trisa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *