Sosialisasi Tiga Calon Ketua BEM Paparkan Strateginya

Gemercik News-Tasikmalaya (8/12). Badan Legislatif Mahasiswa (BLM) Unsil gelar sosialisasi Calon Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unsil 2021 secara daring melalui zoom meeting. Kegiatan yang digelar yaitu pemaparan serta tanya jawab visi dan misi ketiga calon sebagai strateginya masing-masing untuk keberlangsungan pengembangan kampus.

Calon ketua BEM nomor urut 1, Muhammad Faqih Ibrahim, dari Fakultas Agama Islam, mengangkat visi ‘Menjadikan BEM Unsil sebagai pelopor gerakan sosial yang progresif, intelek, humanis, dan berkelanjutan di kalangan mahasiswa.’

“Lahirnya visi misi kami, intinya ingin merekonstruksi gerakan mahasiswa menjadi Unsil sebagai barometer gerakan yang berkelanjutan, bukan hanya melahap isu-isu di media, tetapi memang melakukan riset pengabdian dan mengangkat permasalahan dan isu-isu di masyarakat,” tutur Faqih.

Calon ketua BEM nomor urut 2, Gilang Gustiawan, dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, mengangkat visi ‘BEM Unsil sebagai lembaga yang memberikan peran aktif sebagai katalisator dalam menciptakan Innovation Culture di Universitas Siliwangi.’

“Program unggulan saya yang pertama adalah Siliwangi Preneur, di mana Siliwangi Preneur ini merupakan irisan dari poin no. 2 misi. Selanjutnya, saya pun ingin ada program Siliwangi Berbicara, di mana mahasiswa memiliki rol model baru,” tutur Gilang.

Calon ketua BEM nomor urut 3, Mochamad Aminudin, dari Fakultas Pertanian, mengangkat visi ‘Terwujudnya BEM Unsil sebagai ruang intelektual dan poros gerakan utama di daerah provinsi Jawa Barat.’

“Kita harus menjadi inisiator dan pelopor, penggagas, baik di bidang akademik, non-akademik dan sebagainya. Karena saya yakini, berbicara mengenai potensi, mengenai sumber daya manusia yang ada di Unsil, berbicara mengenai Badan Eksekutif Mahasiswa tingkat universitas bukan lagi berbicara mengenai program kerja dan tatanan setiap fakultas, melainkan bagaimana hubungan kita di luar universitas,” tutur Aminudin.

Strategi para calon dalam menyelesaikan inventaris permasalahan dan manajerial di internal BEM Unsil pun dibahas ketiganya. Menjalankan tanggung jawab secara ikhlas dan cinta serta menebarkan semangat berprogres di internal BEM Unsil menjadi fokus utama Faqih dalam penyelesaiannya.

Lain halnya dengan Faqih, Gilang justru lebih mengutarakan poin-poin yang dianggapnya menjadi jalan keluar untuk menyelesaikan masalah internal yang dimaksud tersebut.

“Salah satu jalan keluar yang bisa dilakukan seorang pemimpin, itu menggunakan konsep Lean and Six Sigma, yang mana terdiri dari divide, measure, analysis, improvement, dan controlling.” Pungkas Gilang.

Aminudin menyampaikan keinginan antara harapan ke depan dan ke belakang, ungkapnya harus seimbang. Adanya capaian output dan input dalam setiap kegiatan yang ada di struktural BEM Unsil juga menjadi statement, serta cara mengevaluasi setiap permasalahan dan kegiatan, baik di internal dan di luar kampus harus diketahui.

Reporter: Eva Silvia

Penulis: Eva, Syahda Ulum

Penyunting: Jihan F

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *