Keterbatasan Anggaran, Unsil Tak Libatkan Mahasiswa dalam Pengawasan UTBK 2025

Sumber Foto John Gemercik Media

Gemercik News-Universitas Siliwangi (25/04). Pengamanan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2025 di Universitas Siliwangi (Unsil) dipastikan hanya akan melibatkan satuan pengamanan (satpam) tanpa partisipasi mahasiswa sebagai pengawas. Kebijakan ini ditetapkan oleh pusat UTBK karena tidak tersedianya anggaran untuk melibatkan mahasiswa dalam proses pengawasan.

Wakil Rektor (Warek) bidang kemahasiswaan Unsil, Dr. Asep Suryana Abdurrahmat, S.Pd., M.Kes., menyampaikan bahwa biaya untuk membayar mahasiswa sebagai pengawas UTBK tidak ada dalam anggaran Unsil. Hal ini disebabkan oleh perubahan kebijakan anggaran yang tidak lagi memasukkan biaya untuk pengawas mahasiswa.

“Pos keuangan itu dana nya ngga ada, dulu teknisi ruangan menurut POB Petunjuk Operasional Biaya hitungannya per sesi, sekarang per hari, kita mengikuti petunjuk,” ungkap Dr.Asep kepada Gemercik pada Kamis (24/04).

Dr. Asep juga menambahkan bahwa dalam rapat terakhir, bendahara UTBK menyampaikan bahwa tidak ada pos anggaran untuk membayar panitia pembantu mahasiswa. Hal ini semakin memperkuat keputusan untuk hanya menggunakan satpam sebagai pengawas UTBK.

“Di rapat terakhir, ternyata bendahara UTBK menyampaikan pos untuk panitia pembantu mahasiswa gaada,” ungkap Dr. Asep.

Kemudian Dr. Asep menjelaskan, satpam yang ditugaskan sebagai pengawas UTBK tidak dibayar oleh panitia, melainkan sebagai tenaga security yang bertugas di Unsil dan hanya mendapatkan konsumsi.

“Semua pos untuk pengaman sendiri ngga ada. Jadi satpam yang ditugaskan tidak dibayar, tapi ‘kan dia tugas di sini, cuma dipindahin aja,” jelas Dr. Asep.

Selanjutnya, Dr. Asep juga menambahkan bahwa penggunaan satpam sebagai pengawas UTBK dapat membuat situasi tetap kondusif. Dengan demikian, Unsil berharap bahwa pelaksanaan UTBK dapat berjalan lancar dan aman.

“Bagus, kan mereka tugas dia, cuma pindah tempat saja, masih tetap kondusif,” tambahnya.

Terakhir, Dr. Asep mengungkapkan secara pribadi lebih suka jika mahasiswa yang menjadi pengawas UTBK karena mahasiswa dapat memahami betul proses UTBK. Hal ini menunjukkan bahwa Unsil masih mempertimbangkan peran mahasiswa dalam pelaksanaan UTBK.

“Kalo saya pribadi lebih suka ada mahasiswa, supaya mahasiswa juga paham betul karena tidak semua mahasiswa pernah ikut,” tutupnya.

Reporter: Dista dan Nur Aliyah

Penulis: Azmia Mar’atul Latipah

Penyunting: Tiara Meidiani Putri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *