Gemercik News-Universitas Siliwangi (25/04). Universitas Siliwangi (Unsil) hingga kini belum memiliki Surat Keputusan (SK) Rektor terkait penetapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di lingkungan kampus. Hal ini disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Dr. Asep Suryana Abdurrahmat, S.Pd, M.Kes.
Menurut Dr. Asep, saat ini baru Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) yang telah menerapkan kebijakan KTR melalui SK Dekan.
“Ada SK Dekan, bahwa di wilayah FIK itu ada beberapa wilayah yang tidak boleh merokok. Nah, kalau untuk kebijakan KTR di kampus, itu yang saya tahu belum ada SK Rektornya,” ungkap Dr. Asep kepada Gemercik Media pada Kamis (24/04).
Dr. Asep menjelaskan bahwa kebijakan tanpa rokok yang diterapkan di FIK menetapkan sekitar 90% area sebagai zona tanpa rokok. Namun, penerapan kebijakan serupa di Unsil belum dapat dilakukan tanpa adanya SK Rektor sebagai aturan yang jelas. Sehingga belum bisa menetapkan kawasan tanpa rokok di Unsil.
“Ya, setelah keputusan Rektor. Dan menetapkan di wilayah mana yang tidak boleh, dan di wilayah mana yang dinyatakan daerah yang dipersilakan untuk smoking area. Sebenarnya begitu, harusnya,” ucap Dr. Asep.
Selanjutnya, Dr. Asep menambahkan bahwa tidak adanya SK khusus yang mengatur KTR menyebabkan ketidakjelasan dalam pelaksanaan dan penegakan aturan. Bahkan pelanggaran pun sulit ditindak karena tidak memiliki dasar hukum yang kuat.
“Oh ini SK-nya belum ada. Bagaimana bisa dikatakan melanggar. Bagaimana mau disanksi, kan gitu,” ujar Dr. Asep.
Pendukungan terhadap KTR juga telah dilakukan, Dr. Asep menyatakan telah mendorong Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) untuk berperan aktif mengusulkan wilayah KTR dan smoking area sebagai masukan kepada Rektor.
“Ya, kira-kira yang diperbolehkan di sebelah mana, gitu. Nah itu sebagai masukan untuk Pak Rektor. Tapi sampai pengurusan BEM itu berakhir nggak ada gitu,” ungkap Dr. Asep.
Terakhir, Dr. Asep berharap Unsil dapat meniru sistem di kampus lain seperti ITB dan Untidar yang telah menetapkan kawasan tanpa rokok secara resmi dan terpisah guna menciptakan lingkungan kampus yang tertib dan sehat.
Reporter: Dista dan Nur Aliyah
Penulis: Rahma Chairani
Penyunting: Muthia Khairani