Gemercik News-Tasikmalaya (20/06).Di masa pandemi saat ini, Pemerintah Republik Indonesia berencana akan memberikan insentif dan santunan bagi tenaga medis yang menangani pasien virus COVID-19 (korona). Namun dari pantauan sampai saat ini, tenaga medis di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya belum menerima intensif yang dijanjikan.
Dikutip dari media Pikiran Rakyat Bekasi.com, sesuai dengan Keputusan Menkes Nomor HK.01.07/MENKES/278/2020 menyatakan akan memberikan insentif dan santunan bagi tenaga medis, baik relawan maupun Aparatur Sipil Negara (ASN). Jumlah insentif yang diberikan untuk tenaga medis yang menangani pasien virus COVID-19 sebesar Rp 5-15 juta, besaran tersebut diberikan sesuai dengan kedudukannya.
Dilansir dari laman KAPOL.ID, dikatakan oleh salah satu Tenaga Medis di Kabupaten Tasikmalaya bahwa Tim Penanganan Virus COVID-19 dikabarkan sudah menerima insentif tersebut. Lain halnya dengan tenaga medis yang bekerja di garda terdepan, sampai saat ini belum menerima.
“Katanya di tim (penanganan) COVID selain (tenaga) medis sudah cair, tapi kenapa kami yang tugas paling depan belum,” ujarnya.
Untuk menagih janji insentif yang akan diterima juga pihak tenaga medis yang bertugas selalu menanyakan kepada pemerintah daerah maupun pusat terkait kepastian insentif.
Sama halnya dengan informasi yang dikutip dari Radar Tasikmalaya, menjelaskan bahwa insentif tersebut juga belum diterima oleh tenaga medis di Kota Tasikmalaya semenjak awal tenaga medis bekerja merawat pasien COVID-19, hal tersebut diungkapkan oleh H. Deni Diyana selaku Wadir Umum RSUD dr. Soekardjo.
“Bukan hanya bulan ini (Juni), tapi semenjak awal datangnya COVID-19, mereka (tenaga medis) belum pernah dapat insentif.” Jelasnya.
Sehingga dari hal itu, banyak tenaga medis yang mengeluh karena insentif yang belum diterima. Mengingat bahwa risiko yang dihadapi tenaga medis sangat besar, dan juga mereka tinggal terpisah dengan keluarganya karena khawatir menularkan virus COVID-19, oleh karena itu, ungkap H. Deni Diyana sangat wajar jika banyak keluhan yang datang.
Ketua Gugus Tugas Penanganan Virus COVID-19 dan Kepala Dinas kesehatan pun saat di temui sama-sama belum memberi keterangan.
Reporter: Syahda Ulum
Penulis: Syahda Ulum
Penyunting: Jihan F