Tersebar Link Pendataan Calon Wisuda: Apakah Resmi?

Ab81d333 E4ac 4585 B899 73847a9f4fe7

Gemercik News–Tasikmalaya (10/07). Lembaga Unsil melakukan pendataan Calon Wisudawan TA 2020 di masa Pandemi, menggunakan wadah google form. Tersebar link dan berupa himbauan mengisi data di wadah tersebut, alih-alih menampung aspirasi justru membuat pertanyaan terkait penyampaian informasi wisuda TA 2020. Pasalnya, sebaran pesan tersebut tidak berasal dari lembaga secara resmi atau pun dari Humas Unsil.

 “Apakah itu info resmi dari kampus? Tidak ada info resmi ya kayaknya. Bukan (pengumuman) dari web Unsil? Kalo gak pakai data pribadi kayak KTP, ijazah atau dokumen penting lainnya aman. Cuman, salahnya kenapa gak diinformasikan oleh Unsil dengan resmi?” Tanya Banyu calon wisudawan TA 2020 jurusan Ilmu Politik.

Gak tau (darimana), tau ada di grup aja, ya percaya aja dari lembaga. Soalnya tampilannya kayak dari Unsil,” tutur Dina calon wisudawan TA 2020 jurusan Keuangan dan Perbankan.

“Baru pendataan peminat wisuda. Pesan tersebut resmi untuk pendataan, bukan pendaftaran,” tutur Prof. Dr. H. Budy Rahmat, Ir., MS. selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni.

Namun, Prof. Budy menampik hal tersebut dengan mengungkapkan bahwa pemberitahuan pengisian data sudah diinformasikan melalui web Unsil (https://unsil.ac.id). Ia juga menambahkan bahwa tujuan dikumpulkan pendataan melalui google form guna mengumpulkan jajak pendapat dari calon wisudawan.

“Pemberitahuan di web Unsil juga resmi, baru jajak pendapat dari calon wisudawan. Pendataan tujuannya untuk ketahui berapa jumlah dan pilih caranya. Pendaftaran, lanjutan dari pendataan yang minat mencatatkan diri,” pungkas Prof Budy.

Berdasarkan hasil penelusuran tim reporter Gemercik Media, dalam web Unsil belum tertera tentang instruksi atau himbauan untuk mengisi pendataan calon wisudawan melalui google form, yang tersebar mengatasnamakan bagian akademik Unsil. Di sisi lain, Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. H. Deden Mulyana, S.E., M.Si. tidak kunjung memberikan tanggapan.

Di samping itu, beberapa wisudawan pun berharap pelaksanaan acara wisuda tersebut dapat dilakukan secara offline dengan aman dan seperti biasanya. Namun, ternyata lembaga punya dua solusi untuk melakukan acara wisuda dengan daring ataupun luring.

“Belum ada keputusan, ada pilihan yaitu daring secara penuh atau wisudawan dengan teknis luring. Sedangkan keluarga dan undangan daring,” tulis Prof. Budy melalui pesan Whatsapp.

Offline sih, jangan sampai Online.” Harap Banyu.

Dalam google form tersebut pun, memuat pilihan terkait pelaksanaan antara daring atau luring. Dengan ketentuan, sebagai berikut:

  1. Peserta yang berasal dari luar Kota Tasikmalaya (bukan zona merah), diwajibkan membawa surat keterangan negatif COVID-19 hasil rapid test atau surat keterangan sehat.
  2. Peserta yang berasal dari luar Kota Tasikmalaya (zona merah) diwajibkan membawa surat keterangan negatif COVID-19 hasil swab test.
  3. Seluruh peserta wisuda tidak diperbolehkan membawa pengantar.

Reporter : Sylvia & Ayu

Penulis : Ayu Sabrina

Penyunting: Rini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *