Gemercik News-Universitas Siliwangi (03/10). Unit Kegiatan Mahasiswa Karate mengadakan kegiatan Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) yang diselenggarakan dari bulan Juli–November, yang bertempat di desa Linggajati. Kegiatan ini mengusung tema “Menjadikan Inovasi Ecoprint sebagai Upaya untuk Memanfaatkan Keanekaragaman Hayati yang Ada di Desa Linggajati dan sebagai Upaya untuk Meningkatkan Pendapatan Masyarakat.”

“Dimulai dari bulan Juli saat pembukaan, terus pengenalan ecoprint soalnya ecoprint ini masih tergolong sesuatu yang baru, ya. Bukan hanya di Linggajati, tapi di Tasikmalaya juga masih tergolong sesuatu yang sulit untuk ditemui,” tutur Dani Rizkiansyah selaku Ketua Pelaksana saat dihubungi melalui telepon.
Kegiatan PHP2D diikuti oleh 20 orang peserta, dengan sasaran pengurus PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) dan lembaga kepengurusan organisasi di desa Linggajati. Untuk panitia, terdiri dari mahasiswa Unsil yang bergabung dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) karate angkatan 2018 dan 2019.

“Tim PHP2D UKM Karate anggotanya lintas jurusan kan, ya, karena ini UKM. Hal ini malah bisa jadi nilai plus kita dalam menganalisis keadaan masyarakat berdasarkan bidang ilmu masing-masing, walaupun tetap yang menjadi topik utamanya itu ecoprint tersebut,” sambung Dani.
Susunan dari kegiatan ini, yaitu pertama, pengenalan basic mengenai ecoprint, dilanjut dengan seminar pemasaran, dan direncanakan akan ada materi pariwisata. Kaitannya dengan kegiatan ini, diharapkan masyarakat tidak hanya tahu mengenai ecoprint, tapi bisa menjadi sumber pendapatan untuk masyarakat.
“Untuk proyeksi atau goals ke depannya, tim berusaha menjadikan ecoprint ini sebagai icon dari desa Linggajati dan bisa membuat Edu Wisata di desa tersebut. Ketika ada wisatawan yang berkunjung ke Galunggung dan tertarik dengan ecoprint, wisatawan bisa belajar langsung ecoprint di sana,” ucap Dani.

Secara rinci, kegiatan ini dijadwalkan setiap hari Sabtu, baik itu untuk pelatihannya, ataupun diisi dengan materi dan praktik mandiri.
“Meskipun kita gak ke sana, di desa akan tetap ada kegiatan praktik mandiri pembuatan ecoprint,” lanjut Dani.

Reporter dan Penulis: Dedeh Sukmawati
Penyunting: Andini Primadani