Gemercik News-Universitas Siliwangi (20/02). Universitas Siliwangi (Unsil) memutuskan untuk meniadakan konsumsi dalam acara wisuda sebagai bagian dari kebijakan efisiensi anggaran. Kebijakan ini diambil sebagai tindak lanjut dari peraturan Kementerian, dan untuk menghindari temuan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Keputusan tersebut disampaikan dengan melibatkan pihak universitas menjelang pelaksanaan wisuda pada 20 Februari 2025.
Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. H. Dedi Kusmayadi, S.E., M.Si., Ak., CA., CRBC., ACPA., CPA., CRA., CRP., CSBA., ASEAN-CPA., menjelaskan bahwa keputusan meniadakan konsumsi dalam acara wisuda didorong oleh kewajiban untuk mengikuti regulasi pemerintah.
“Kita kan sudah suka menyediakan tenda di depan untuk para tamu. Sekarang, kita pikir tamu bisa di gedung rektorat atau tempat lain karena ini tidak diperbolehkan. Jadi, penghematan ini dilakukan supaya tidak menimbulkan temuan dari BPK.” ujarnya kepada Gemercik pada Selasa (18/02).
Meskipun konsumsi dalam wisuda dihilangkan, Prof. Dedi menekankan bahwa kebijakan ini tidak akan memengaruhi substansi acara wisuda. Menurutnya, acara wisuda tetap berlangsung dengan khidmat meskipun beberapa elemen tambahan dihilangkan.
“Saya menekankan kepada teman-teman, kita ambil apinya, jangan ambil arahnya. Substansi dari wisuda itu apa sebenarnya? Kalau accessories lainnya hilang, itu tidak akan mengurangi substansi,” jelasnya.
Terkait pengurangan alokasi dana, Prof. Dedi menjelaskan bahwa pemangkasan ini merupakan bagian dari efisiensi yang diharapkan dapat mengurangi pemborosan. Prof. Dedi juga menjelaskan bahwa akan dilanjutkan atau tidaknya kebijakan ini bergantung pada keputusan kementerian.
“Kita harus mengikuti regulasi yang ada, kalau kemarin tidak diatur dengan jelas oleh pemerintah, sekarang sudah lebih jelas dengan efisiensi, tapi pada dasarnya, kita ingin memberikan kenangan terbaik bagi orang tua, apalagi jika anaknya baru pertama kali wisuda,” jelasnya.
Efisiensi anggaran ini kemungkinan, akan memengaruhi kegiatan non-akademik lainnya di kampus. Meski begitu, Prof. Dedi memastikan bahwa kualitas pengajaran dan kegiatan akademik tidak akan terganggu.
“Semua ini juga akan terdampak. Kegiatan kampus juga akan terdampak, tetapi tidak berarti pelayanan akan berkurang. Kita akan coba untuk tetap optimal,” ujarnya.
Reporter : Dista Chandra Kirana
Penulis: Muthia Azka Syahida
Penyunting: Aisyah Fithriyyah N