Gemercik News-Universitas Siliwangi (21/02). Universitas Siliwangi (Unsil) kembali menggelar wisuda periode III Tahun Akademik 2024/2025 pada Kamis (20/02) di Gedung Mandala. Momen ini menjadi peluang usaha bagi para pedagang, salah satunya Angga Okta, seorang pedagang makanan dan bunga yang mengaku mengalami kenaikan omzet dengan berjualan di acara wisuda ini.
“Jadi, untuk acara-acara besar seperti ini, penghasilan dan omzet bertambah karena banyak orang, kalau sehari-hari kan nggak begini. Tapi kalau ada acara seperti ini, alhamdulillah bertambah omzet,” ungkap Angga.
Selanjutnya, Angga juga menyebutkan bahwa pemilihan lokasi berjualan menjadi salah satu pengaruh meningkatnya pendapatan, karena lokasi yang strategis memengaruhi tingkat penjualan.
“Tempat juga berpengaruh, di sini terbilang kurang. Yang bagus itu di tengah, yang keluar masuk orang-orang. Jadi harus cepat-cepat cari tempat yang strategis,” ujar Angga.
Selain itu, Ade Kusdana sebagai penjual bunga, mengungkapkan bahwa penentuan lokasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan, tetapi menurutnya pesaing terberat saat ini adalah toko online.
“Ya, pengaruh pasti ada, tapi tidak terlalu signifikan. Masalahnya tetap kepada daya beli, justru pesaing terberat sekarang adalah online. Masalahnya, orang ke wisuda itu sekarang sudah bawa dari rumah, dari online,” jelas Ade.
Kemudian, Apep Herdiana sebagai penjual anak ayam warna-warni menjelaskan, bahwa strategi mengatasi persaingan adalah dengan cara menawarkan dengan suara keras sehingga dapat menarik perhatian pembeli, khususnya anak-anak.
“Kita tawarinnya agak keras aja biar agak kedengeran, apalagi sama anak-anak. Kita ‘kan barangnya, barang untuk anak-anak gitu mainan,” ujar Apep.
Lebih lanjut, Apep Herdiana mengatakan bahwa terdapat pungutan biaya kebersihan oleh masyarakat atau Karang Taruna bagi para pedagang.
“Pihak kampus tidak ada, tapi untuk masyarakat atau Karang Taruna memungut biaya kebersihan Rp 25.000,” jelas Apep.
Terakhir, Angga Okta sebagai penjual makanan dan bunga, berharap agar pedagang bisa ditempatkan di dalam kampus agar tidak menggangu lalu lintas.
“Semoga nanti bisa menempatkan UMKM seperti dulu di lapang atau di mana, nggak di pinggir jalan kalo di sini ‘kan macet terganggu lalu lintas terus yang di dalam males keluar kecuali kalo jajan,” tutup Angga.
Reporter: Dhanti Trioktaviani, Pina Padilah, Berinda Cesilla
Penulis: Sifa Triyanti, Dista Chandra Kirana
Penyunting: Adila Sundari