Virus corona atau COVID-19 telah merenggut belasan ribu nyawa dari seluruh penjuru dunia. Para peneliti pun masih terus mencari informasi terbaru dari virus ini. Lantaran virus corona masih terus diselidiki, begitu banyak rumor berkembang tentang virus ini, entah dari segi pencegahan ataupun penyembuhannya. Bahkan, tak sedikit informasi hoaks yang beredar melalui sosial media.
Agar terhindar dari hoaks, mari simak beberapa pemaparan fakta mengenai virus corona berikut ini.
- Golongan Darah A Lebih Rentan Tertular Virus Corona
Pernyataan ini berasal dari studi yang menggunakan data pasien Virus Corona di dua daerah di China, yaitu kota Wuhan dan Shenzhen. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa golongan darah A lebih rentan terinfeksi virus ini, menurut penelitian di Southern University of Science and Technology di Shenzen, Tiongkok.
Lebih dari 2.000 pasien penderita Virus Corona dibawa ke rumah sakit yang tersebar di Wuhan dan Shenzen, Tiongkok dan menjalani perawatan intensif. Kemudian, ditemukan hasil bahwa jumlah pasien virus corona yang bergolongan darah A lebih banyak daripada pasien yang bergolongan darah O.
Perbedaan ini membuat peneliti menyimpulkan bahwa orang dengan golongan darah A lebih rentan terkena infeksi Virus Corona. Sementara sebaliknya, orang yang bergolongan darah O memiliki risiko yang lebih rendah terkena infeksi virus ini.
Faktanya, hasil dari penelitian ini masih perlu diteliti lebih lanjut sebelum dipastikan kebenarannya, karena penelitian ini mengacu pada banyaknya pasien yang memiliki golongan darah A setelah terjangkit virus corona, bukan tertular virus corona.
- Virus Corona Umumnya Menyerang Lansia
Orang yang sudah lanjut usia cenderung memiliki pertahanan tubuh yang menurun, dan tampaknya mereka lebih rentan beresiko terinfeksi virus corona. Menurut fakta, World Health Organization (WHO) menyarankan setiap orang dari berbagai rentang usia untuk mengambil langkah perlindungan diri dari virus ini dengan meningkatkan pola hidup sehat dan selalu menjaga kebersihan. Hal ini dikarenakan virus corona dapat beresiko menyerang berbagai kalangan usia, tidak hanya lansia saja.
- Masker Berfungsi Sebagai Pelindung Efektif dari Penularan Virus Corona
Sejak virus corona menyebar, penggunaan masker semakin meningkat dan harga masker juga ikut melambung tinggi di pasaran. Belakangan ini, bahkan stok masker menipis dan hampir habis karena antusiasme masyarakat dalam membeli masker melonjak tinggi. Faktanya, masker bukanlah pelindung yang paling efektif dari penularan virus ini. Jenderal Bedah AS Dr. Jerome Adams sempat memperingatkan masyarakat bahwa masker dapat menjadi media penularan virus corona jika tidak dipakai dengan benar. Selain itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention) Amerika Serikat juga menyebutkan bahwa orang yang sehat tidak perlu menggunakan masker, karena hal itu tidak mampu melindungi mereka dari penyebaran virus corona. Jadi, sebaiknya masker diutamakan bagi para pasien virus corona dan keluarga yang mengurus pasien, serta para tenaga medis yang merawat pasien.
- Alcohol Mampu Membunuh Virus Corona
Penggunaan alkohol yang tepat dapat berfungsi untuk membunuh virus corona, yakni dengan kadar sebesar 70%. Menurut Ahli Mikrobiologi, Fera Ibrahim, penggunaan alkohol 70% aman digunakan untuk kulit, dan dapat diaplikasikan pada peralatan ataupun pakaian yang digunakan, karena peralatan dan pakaian biasanya menjadi tempat virus tersebut berpotensi mewabah.
Namun, perlu diketahui bahwa penggunaan cairan alkohol untuk membunuh virus hanya bisa dilakukan untuk pemakaian luar saja. Alkohol atau klorin tidak akan membunuh virus yang telah masuk ke dalam tubuh manusia.
Itulah beberapa fakta penting yang perlu kita ketahui tentang virus corona. Mengingat kasus kematian akibat dari virus ini terus meningkat di tanah air, kita harus senantiasa waspada. Meski demikian, jangan sampai panik berlebihan sehingga menyebarkan berita yang tidak benar mengenai penyebaran virus ini. Pastikan jika kita selalu menjaga kesehatan dan kebersihan guna meminimalkan terjadinya risiko penularan.
Penulis: Tia Elvia
Penyunting: Jihan