Gemercik News-Universitas Siliwangi (29/6). Baru-baru ini Universitas Siliwangi (Unsil) berencana akan menambahkan beberapa jurusan/prodi baru di beberapa fakultas, salah satunya adalah prodi Teknologi Pangan yang akan dibuka pada saat jalur mandiri. Penambahan jurusan baru ini dapat dikatakan sebagai sebuah cita-cita ataupun sebuah pengembangan dari institusi.
“Ini adalah sebuah cita-cita ataupun sebuah pengembangan dari institusi yang memang harus berkembang, tidak stuck hanya itu-itu saja,” tutur Prof. Dr. Dedi. Kusmayadi, S.E., M.Si., Ak., CA., CRA., CRP., ACPA., CPA. sebagai Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Siliwangi.
Menurut Prof. Dedi, pembukaan prodi baru ini sudah melewati berbagai pertimbangan dan disesuaikan dengan skala prioritas serta infrastruktur yang ada. Prof. Dedi juga menuturkan untuk perencanaan hingga pembukaan prodi baru tersebut juga tidak pasti, tergantung dari kelengkapan pengajuan proposal sesuai dengan versi verifikasi.
“Tidak ada ukuran pasti terkait dengan berapa lama, gitu. Tergantung daripada apakah misalnya proposal sudah betul-betul komplit sesuai dengan versi verifikasi atau belum. Tetapi, berdasarkan hasil evaluasi kementerian terkadang menjadi sebuah proses penyempurnaan dari proposal itu sendiri,” ujar Prof. Dedi.
Prodi baru yang akan dibuka tersebut di antaranya adalah Teknologi Pangan di Fakultas Pertanian (Faperta), Administrasi Publik di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip), Pendidikan Masyarakat di Pascasarjana (S2), Akuntansi di Pascasarjana (S2), serta Manajemen di Pascasarjana (S3).
Prof. Dedi mengatakan bahwa dari beberapa prodi tersebut, hanya ada satu prodi yang sudah siap dibuka melalui jalur mandiri, yaitu prodi Teknologi Pangan (Tekpang). Pihak Unsil akan mengusulkan untuk meminta izin kepada kementerian bahwa sudah diberikan Surat Keputusan (SK), dan ini akan menjadi kuota yang nanti akan menambah kuota yang sudah direncanakan.
“Teknologi Pangan sudah pasti dibuka dan kemungkinan dibuka pada saat jalur mandiri. Itu kita akan masuk dan mengusulkan untuk meminta izin kepada kementerian bahwa sudah diberikan SK Tekpang tersebut. Maka, ini akan termasuk kuota yang nanti akan menambah kuota yang sudah direncanakan oleh Unsil itu sendiri,” ujar Prof. Dedi.
Kuota untuk prodi baru Teknologi Pangan sendiri, yakni kurang lebih berkisar dua kelas untuk tahun pertama. Hal tersebut sudah sesuai dengan resolusi yang diajukan dan tidak melakukan penargetan untuk kuota penerimaan mahasiswa.
“Tekpang itu paling-paling dengan resolusi yang kita ajukan itu paling banyak sekitar dua kelas untuk tahun pertama dan kita tidak menargetkan. Yang penting, yang kita terima itu kemungkinan, ya dua kelas itu,” pungkas Prof. Dedi.
Reporter: Widia
Penulis: Shafira Zalwa
Penyunting: Putri Nurhasna Irani