Lembaga Akui Tak Bisa Gelar Wisuda 2021 Secara Full Luring

WhatsApp Image 2021 04 19 At 22.06.56

Gemercik News-Universitas Siliwangi (19/4). Wisuda Periode II Tahun Akademik 2020/2021 yang dilaksanakan besok,pada tanggal 20 April kembali digelar dengan metode hybrid. Hal itu disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Prof. Dr. H. Budy Rahmat, Ir., MS.

“Peraturan Kemendikbud kegiatan akademik apapun belum membolehkan dilaksanakan secara luring. Khawatir yah kan ini kan wisudawan 600, kita belum bisa mengatur orang sebanyak itu sekaligus dengan pelaksanaan protokol kesehatan, terpaksa daring”, ujar Prof Budy.

Gini kan ini keputusan nasional, kalo UTBK kan belum bisa dilaksanakan secara daring.Sekaranggini, ujian di rumah ga bisa, siapa yang mengawasi per satu orangnya dan terpaksa harus datang (secara luring), nah itu”, tambah Prof Budy.

Rifki Andrehansyah, yang merupakan calon wisudawan dari program studi Pendidikan Jasmani turut menanggapi soal keputusan tersebut. Rifki menyebutkan, gagapnya lembaga dalam mengambil sikap tegas pada pelaksanaan kegiatan akademik di lingkungan Universitas Siliwangi.

WhatsApp Image 2021 04 19 At 23.06.47
Sumber Foto: Rifki Andrehansyah/Calon Wisudawan FKIP Unsil

“Kenapa aku bilang gagap, karena bukan ingin mengutamakan egosentris aku pribadi yang ingin dirayakan wisudanya secara offline. Tapi di sini, lembaga gagap melihatkan sikap tegasnya kepada kita. Beberapa hari yang lalu saya juga melihat berita yang dimuat oleh Gemercik, lembaga bisa melaksanakan UTBK yang pesertanya itu 6.500. Nah, itu kan 1 banding 10 dengan peserta wisuda yang hanya 600 orang,”jelas Rifki Andrehansyah yang biasa dipanggil Andre.

Andre mempertanyakan soal sikap yang diambil oleh lembaga. Wisuda yang sudah ditetapkan disidang dan termuat dalam kalender akademik, tetap tidak bisa dilaksanakan secara luring, seperti pelaksanaan UTBK dengan menerapkan protokol kesehatan yang sama. Ia berpendapat bahwa Unsil pun mampu menggelar wisuda secara full luring di tengah kondisi pandemi.

Nah tapi aku bingung, kenapa Unsil memutuskan untuk tetap daring gitu dan aku juga sedikit mempertanyakan fungsi dari teman-teman mahasiswa, yang sedikit tidak progresif untuk memfollow-up keluhan-keluhan dari wisudawan, termasuk aku pribadi. Tapi moga-moga apa yang dilaksanakan secara daring ini, tidak menghilangkan rasa khidmat ketika wisuda nanti,” tandas Andre.

Selaras dengan Andre, Azhar Syafaatul Ikhwan yang juga sebagai calon wisudawan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik menuturkan dirinya menyayangkan pelaksanaan wisuda kembali secara daring, serta tidak ada diskusi antar wisudawan yang difasilitasi organisasi mahasiswa.

WhatsApp Image 2021 04 19 At 22.30.331
Sumber Foto: Azhar Syafaatul Ikhwan/Calon Wisudawan Fisip Unsil

Cuma memang yang saya lihat sekarang itu gak ada bentuk diskusi atau pembahasan terlebih dahulu, terkait pelaksanaan wisudanya itu kayak gimana. Kalau ga salah, waktu tahun kemarin itu pernah ada semacam diskusi terlebih dahulu. Kalau gak salah, yang mungkin difasilitasi oleh Ormawa, khususnya tingkat universitas dan juga mungkin ditingkat fakultasnya sendiri,” ujar Azhar.

Berdasarkan hal itu, Andre menyampaikan pesannya kepada mahasiswa, ia berpesan jangan terlalu nyaman dengan situasi sekarang yang selalu dibentur oleh paradoks-paradoks kebijakan pemerintah pusat, provinsi, daerah, maupun lembaga kampus yang dihasilkan dari lengahnya mahasiswa. Tetaplah mempunyai nalar kritis, karena kampus adalah ruang independensi yang tidak bisa dibenturkan dengan apa pun.

Reporter: Haifa Lutfia, Zahra Firdausa Sunarya, Syahda Ulum

Penulis: Syahda Ulum

Penyunting: Rini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *