Tanggapi Berbagai Polemik, Aliansi BEM Tasikmalaya Lakukan Aksi di Kantor DPRD Kota Tasikmalaya

IMG 20190925 WA0003

GemercikNews-Tasikmalaya (24/09). Aliansi BEM Tasikmalaya melakukan aksi di Kantor DPRD Kota Tasikmalaya pada Selasa siang (24/09). Aksi ini diikuti lebih dari 700 orang dengan mengenakan jas almamater ciri khas masing-masing perguruan tinggi. Aksi yang dilakukan aliansi BEM Tasikmalaya diakhiri dengan audiensi bersama pejabat sementara DPRD Kota Tasikmalaya.

Dadang Kusdinar, selaku Presma STIA YPPT Priatim sekaligus koordinator pusat aliansi BEM Tasikmalaya menyatakan bahwa aksi ini dilakukan sebagai refleksi momentum mahasiswa ‘Tasik Melawan’, di mana mahasiswa bergerak bersama untuk mengangkat berbagai polemik yang sedang terjadi di Indonesia, khususnya di Kota Tasikmalaya.

Adanya aksi ini bukan hanya untuk menuntut pemerintah daerah, tetapi juga sebagai pembuktian bahwa mahasiswa Tasikmalaya turut bersama dengan pemerintah daerah dalam pelaksanaan tugas dan kewajibannya.

“Atas nama mahasiswa Tasikmalaya, tentunya kita juga istilahnya dengan adanya pergerakan mahasiswa ini membuktikan bahwa DPRD Kota Tasikmalaya ini tidak sendirian. Jangan ketakutan, karena kami mengawal segala bentuk, siapapun, maupun pejabat, DPRD, dan lain sebagainya yang berani menyelewengkan atau menggunakan wewenangnya dengan tidak baik, maka kita akan tuntut karena mereka itu berasal dari rakyat, dan juga mereka bekerja untuk rakyat,” tutur Dadang.

Dalam aksi ini, aliansi BEM Tasikmalaya menyampaikan empat poin tuntutan. Keempat poin tersebut dilampirkan dalam nota kesepakatan yang kemudian ditandatangani di atas materai oleh Dadang dan Aslim, SH., selaku Ketua DPRD Kota Tasikmalaya sementara.

Menindaklanjuti empat poin tuntutan yang terdapat dalam nota kesepakatan, Aslim menyampaikan bahwa pemerintah DPRD Kota Tasikmalaya masih menunggu adanya pimpinan yang pasti serta AKD (Alat Kelengkapan Dewan), agar keempat poin tersebut dapat langsung didiskusikan dalam rapat pimpinan.

“Belum ada pimpinan definitif, belum ada alat kelengkapan dewan. Setelah itu terbentuk, kita akan (mengadakan) rapat pimpinan,” jelas Aslim.

Dadang juga menjelaskan, sebelum didapati poin-poin tuntutaan tidak terpenuhi, pihak aliansi BEM Tasikmalaya akan mengadakan pengawasan secara rutin serta melakukan komunikasi terus-menerus dengan Pejabat DPRD Kota Tasikmalaya agar perkembangannya dapat diawasi dengan baik.

Setelah dilakukan audiensi dengan aliansi BEM Tasikmalaya, Aslim berharap agar mahasiswa tidak hanya melakukan kegiatan formal seperti aksi, melainkan bisa juga dengan cara informal melalui diskusi-diskusi kecil. Aslim juga berharap agar mahasiswa terus menyampaikan aspirasinya selama hal tersebut menyangkut kepentingan masyarakat.

Reporter: Nurul, Dewi
Penulis: Dewi
Penyunting: Nida

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *