Gemercik News-Universitas Siliwangi (11/03). Universitas Siliwangi (Unsil) berencana membentuk Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) baru, yaitu Social Media Handling dan Esports. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Dr. Asep Suryana Abdurrahmat, S.Pd., M.Kes., menyatakan bahwa pembentukan UKM ini menyesuaikan dengan perkembangan dunia digital yang semakin pesat serta dapat menjadi wadah bagi mahasiswa yang berminat di bidang media dan olahraga elektronik.
“Sekarang ini era digitalisasi, dari e-commerce sampai olahraga saja yang didigitalisasi ada. Nah, kalau kita ambil itu saja sekarang saya melihat belum ada UKM di Unsil yang menggarapnya. Maka itu, kalau perlu cuma satu UKM Social Media Handling aja, nanti ada divisi yang esports, e–commerce, e-entertain. Baru kalau bebannya berat boleh di split,” ungkap Dr. Asep kepada Gemercik pada Senin (11/03).
Dr. Asep mengusulkan agar UKM Social Media Handling membentuk identitas podcast Unsil dengan ciri khas tersendiri dan aturan yang jelas supaya tetap dalam satu garis besar yang selaras dengan identitas kampus. Dr. Asep juga menekankan pentingnya UKM Esports sebagai wadah resmi agar pendanaan mahasiswa dalam kompetisi Esports dapat dipertanggungjawabkan.
“Kalau ada Social Media Handling dalam bentuk UKM, kita bisa kerja sama dengan bagian humas. Kita bikin aturan bersama. Siapapun boleh bikin podcast di Unsil, tapi ini loh garis lurusnya jadi orang bisa tahu, ‘Oh, ini pasti di Unsil nih podcastnya.’ Kenapa? Ciri khasnya gini, gaya bahasanya begini. Harus beda dong,” ujar Dr. Asep.
Di sisi lain, Dr. Asep mengemukakan pentingnya menentukan pembina yang tepat sebelum membentuk UKM Media Handling di lingkungan mahasiswa. Dr. Asep mengajak pihak terkait untuk mempertimbangkan calon pembina yang sesuai sehingga proses pembentukan UKM dapat berjalan lancar.
“Nah, sekarang untuk pembina Social Media Handling, siapa nih yang cocok. Nanti kalau sudah ada dua orang perwakilan, tanda tangan segala macam, bikin AD/ART-nya, kita tinggal bentuk. Gak masalah, gak ribet kok. Simple. Cuma gak ada yang bergerak,” jelasnya.
Terakhir, Dr. Asep mengatakan harapan setelah terbentuknya Social Media Handling ini dapat mewadahi kewirausahaan mahasiswa dalam pasar internasional, termasuk Eropa. Dr. Asep juga menegaskan bahwa mahasiswa seharusnya aktif dalam setiap perubahan yang terjadi di lingkungan mereka. Sesuai dengan peran mahasiswa sebagai agent of change, diharapkan mereka dapat memanfaatkan digitalisasi untuk memasarkan produk secara global.
“Saya ingin kewirausahaan mahasiswa universitas bisa tembus minimal Thailand, minimal Singapura, minimal Eropa tanpa perlu pergi. Cukup produknya saja yang pergi ke sana, orangnya jangan pergi karena mahasiswa itu kan agent of change, jadi setiap ada perubahan harus melek,” pungkas Dr. Asep.
Reporter: Kamila Cahya Aulia dan Muthia Khairani
Penulis: Dhanti Trioktaviani
Penyunting: Fitra Novitasari
Ilustrator : Mekwih