Gemercik News-Sabtu (01/11). World Doctor Alliance sempat menjadi perbincangan beberapa hari yang lalu, perkumpulan dokter ‘seluruh dunia’ ini menuai kontroversi di kalangan masyarakat maupun public figure.
Kontroversi terjadi setelah perkumpulan tersebut mengeluarkan pernyataan bahwa ‘Virus Corona itu tidak ada’. Video asli dari pernyataan konferensi pers perkumpulan tersebut telah di-take down oleh YouTube. Namun, video bajakannya terlanjur beredar di dunia maya.
Salah satu bajakan terkenal diposting di IGTV oleh akun verifikasi dengan nama pengguna @frankysadikin yang diposting pada 25 Oktober 2020 lengkap dengan subtitle bahasa Indonesia.
Sampai saat ini, video tersebut telah ditonton lebih dari 1,5 juta kali. Masyarakat, public figure, dan media berbondong-bondong memberikan tanggapan atas video pernyataan tersebut.
Salah satu tanggapan populer datang dari R. A. Adaninggar, dr., SpPD. dengan nama pengguna Instagram @ningzsppd. Akun tersebut menyatakan bahwa semua yang dinyatakan dalam video tersebut memiliki banyak kejanggalan. Salah satunya adalah pernyataan yang menyebutkan bahwa COVID-19 hanya virus musiman dari Desember-April.
Adaninggar menyatakan jika memang hal itu benar adanya, maka saat ini bulan Oktober seharusnya virus tersebut sudah tidak ada. Semua pernyataan perkumpulan tersebut pun tidak disertai dengan bukti ilmiah yang kuat.
“Semua pernyataannya itu menurut saya masih perlu dibuktikan lagi, dan selama bicara mereka tidak pernah ada yang menunjukkan bukti ilmiah satu pun. Tidak ada satu pun yang menunjukkan bukti ilmiah. Jadi murni opini mereka,” ucap Adaninggar pada postingan IGTV nya tanggal 26 Oktober 2020.
Media massa populer pun tidak diam saja, memberikan tanggapan sudah menjadi seharusnya. Banyak media yang kontra terhadap video tersebut. Salah satunya adalah tirto.id, pada web tersebut dinyatakan dengan tegas bahwa video tersebut merupakan misinformasi.
“Berdasarkan penelusuran yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa video dari World Doctors Alliance terkait pandemi COVID-19 bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading). Klaim-klaim yang disampaikan tidak tepat dan berpotensi membahayakan kelompok rentan,” tulisan kesimpulan pada laman tirto.id.
Selanjutnya liputan6, yang mengutip perkataan dari Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito yang juga menegaskan bahwa pernyataan perkumpulan dokter tersebut merupakan misinformasi.
“Saya ingin melakukan klarifikasi terhadap video pernyataan Aliansi Dokter Dunia tentang COVID-19. Penting untuk diketahui oleh masyarakat bahwa konten video yang disebarkan oleh Aliansi Dokter Dunia masuk dalam kategori misinformasi,” tegas Wiku saat konferensi pers di Media Cener COVID-19, Graha BNPB, Jakarta.
“Terdapat tiga bentuk disinformasi terkait COVID-19. Pertama, misinformasi terhadap keyakinan yang bersifat umum. Kedua, keyakinan terhadap teori konspirasi. Ketiga, keyakinan dari agama.” Lanjutnya.
Reporter: Winda Grizela
Penulis: Winda Grizela
Penyunting: Jihan Fadilah