Gemercik News-Universitas Siliwangi (18/11). Universitas Siliwangi ubah keputusan pelaksanaan Wisuda Periode I Tahun Akademik 2021/2022 menjadi luring dengan waktu yang masih belum ditentukan. Adapun pernyataan tersebut disampaikan melalui Surat Edaran Nomor 2058UN58/KM/2021 yang berisi Hasil Keputusan Sidang Senat Kedua Universitas Siliwangi pada 17 November 2021.
Berdasarkan surat edaran tersebut, pada wisuda periode I ini akan diberlakukan pembatasan tertentu di antaranya larangan membawa pendamping, membawa kendaraan ke dalam area kampus, melaksanakan kegiatan lain selama kegiatan wisuda dilaksanakan termasuk pangjajap maupun penjemputan oleh Fakultas/Prodi/Ormawa, dan melakukan kegiatan foto/rekaman video kecuali petugas yang telah diizinkan panitia. Kegiatan wisuda akan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang cukup ketat.
Terkait dengan teknis pelaksanaan wisuda, Prof. Deden Mulyana, S.E., M.Si. selaku Ketua Senat Universitas Siliwangi mengungkapkan bahwa prosesi wisuda akan dibagi ke dalam dua sesi.
“Luring terbatas yang dihadirkan hanya wisudawan rencananya dibagi menjadi dua sesi (tanpa pendamping dan tidak ada acara lain selain wisuda),” ungkap Prof. Deden.
Sebelumnya Univeritas Siliwangi telah meresmikan wisuda periode I digelar secara hybrid. Namun, atas berbagai pertimbangan, wisuda akhirnya dapat digelar secara luring. Hal ini dijelaskan oleh Sekretaris Senat Universitas Siliwangi Dr. Iwan Wisandani, S.EI., M.Ag.
“Salah satu alasan ada aspirasi dari alumni dan ormawa yang menyampaikan aspirasinya secara lisan dan tulisan, setelah masukan dari berbagai pihak akhirnya senat sepakat (melaksanakan wisuda) luring,” jelas Dr. Iwan.
Selanjutnya, terkait fasilitas untuk calon wisudawan yang tidak dapat hadir dalam wisuda luring, Dr. Iwan mengatakan bahwa keputusan mengenai hal tersebut diserahkan kembali kepada panitia pelaksana wisuda.
“Karena aspirasi surat dari alumni dan ormawa hanya permohonan luring, hal ini dikembalikan ke panitia termasuk teknis masalah dana karena kalau luring dan daring ada dana yang double (dari) senat intinya boleh luring,” tutur Dr. Iwan.
Pihak panitia menyatakan bahwa belum ada kebijakan yang diputuskan bagi calon wisudawan yang memilih secara daring. Hal tersebut selanjutnya akan dibahas oleh Panitia Pelaksana Wisuda pada Jumat, 19 November 2021 sebagaimana disampaikan oleh Kasubbag Akademik Atang Nurjaman, S.Sos.
Atang juga mengatakan bahwa tidak ada fasilitas data kuota internet bagi wisudawan yang memilih daring.
“Tidak ada fasilitas untuk itu,” jelas Atang.
Menanggapai hal tersebut, Ilham Mohamad Reza, calon wisudawan dari Jurusan Pendidikan Sejarah sebagai perwakilan penyampai aspirasi wisudawan mengaku cukup puas dengan keputusan senat.
“Menanggapi hasil ini mungkin dari saya puas. Namun, ada beberapa perihal yang belum terbahas terkait mahasiswa yang memang tidak bisa mengikuti luring, tapi menunggu keputusan terbaru,” tutur Ilham Mohamad Reza.
Kemudian, Ilham mengatakan bahwa dirinya berkoordinasi dengan BEM dan BLM Universitas Siliwangi telah membuat kuesioner untuk para calon wisudawan perihal keinginan wisuda dilaksanakan secara daring atau luring. Dalam hasil survei didapatkan calon wisudawan lebih banyak memilih wisuda dilakukan secara luring. Selanjutnya, hasil survei tersebut disampaikan kepada pihak rektorat. Ilham mengatakan bahwa dalam pelaksanaannya sempat mengalami kendala, seperti pihak kampus yang terkesan lelet dan beberapa pihak sulit dihubungi.
“Kami berkoordinasi untuk membuat berita acara dengan BPBD dan membuat kuesioner. Hasil kuesioner menyatakan yang mau luring itu 50+1. Kami mendatangi pihak ketua senat berdialog dan menghubungi rektor dan akhirnya mereka sepakat. Namun, kami pun mengajukan lagi usulan untuk memfasilitasi wisudawan yang berhalangan hadir. Kendalanya dari pihak kampus terkesan agak telat dan mungkin agak sulit menghubungi beberapa pihak. Namun, setelah dibantu BEM dan BLM akhirnya bisa menemui Ketua Senat,” tutur Ilham.
Sejumlah calon wisudawan periode I juga turut menanggapi hasil keputusan dari senat seperti yang disampaikan oleh Riyan Ramadhan, calon wisudawan dari Jurusan Manajemen, yang merasa senang atas keputusan senat. Akan tetapi, Riyan juga meminta agar pihak kampus segera mengumumkan perubahan jadwal wisuda.
“Perubahan wisuda ini bisa diterima dengan baik, sesuai keinginan mayoritas wisudawan lainnya yang menginginkan wisuda secara luring. Namun, ada catatan yang perlu diperhatikan, mengenai perubahan jadwal wisuda, serta mengakomodir sebagian wisudawan yang tidak bisa hadir secara langsung segera diberitahukan, agar dapat diterima adil.” Ungkap Riyan.
Reporter : Tiara Gusti Pangestu, Syahda Ulum
Penulis : Lita Nuraeni
Penyunting : Denia Daniatin