Gemercik News-Tasikmalaya (20/03). Rabu Hijrah berkolaborasi dengan DKM (dewan kemakmuran mesjid) Al-Muhajirin menyelenggarakan acara Executive Lecture on Islamic Economics and Entrepeneurship. Dengan tema Kebangkitan Ekonomi Umat yang dibuka umum untuk seluruh mahasiswa Unsil. 
Acara ini menghadirkan beberapa pemateri, Muhamad Luthfi (pengusaha/menteri perdagangan RI 2014), M. Arif Rosyid (Plt Sekjen PP DMI), Dr. Setiawan Budi Utomo (deputi direktur perbankan syariah OJK), Dr. Acep Zoni, S.M. (Dosen Unsil). Kegiatan ini dilaksanakan dengan kolaborasi anggota rabu hijrah dengan pengurus DKM sendiri. 
“Konteks kegiatan ini bekerja sama dengan DKM (Dewan kemakmuran mesjid) atas dasar rekomendasi dan disposisi dari pimpinan lembaga Universitas Siliwangi, karna hanya terpusat pada konteks pembahasan ekonomi keumatan serta membahas dan mendorong generasi muslim, mahasiswa-mahasiswa Unsil menjadi entrepreneur dan mampu berkompetisi baik dalam negeri maupun global di era yang sering kita sebut era 4.0 yaitu Revolusi Industri.” Ahmad Fauzi menerangkan. 
Acara ini telah dilaksanakan pada 4 kota sebelumnya yaitu Jakarta, Medan, Tangerang dan Padang. “Rabu hijrah adalah gerakan yang dilakukan oleh mahasiswa, pemuda muslim yang saat ini kita sedang membahas mengenai kebangkitan perekonomian umat Islam” ujar Ahmad Fauzi selaku koordinator Rabu Hijrah. Adapun kendala dari acara ini menurut Ahmad yaitu pada teknis pelaksanaan acara.
Rabu hijrah hadir untuk memberikan cakrawala pemahaman, keilmuan dan bahkan memberikan pemahaman dalam tatanan praktis serta teknis untuk remaja masjid dan remaja muslim untuk bisa dan mampu menjadi entrepreneur. Acara ini juga melibatkan beberapa lembaga pemerintah dalam upaya menunjang keberhasilan serta tujuan acara Rabu Hijrah Salah satunya yaitu organisasi ISIEP. ISIEP adalah organisasi yang bernaung langsung oleh DMI (dewan masjid Indonesia) yang mendorong nantinya remaja masjid. Remaja muslim mempunyai perusahaan sendiri dan memiliki usaha. 
“Seluruh yang menguasai dan memiliki perusahaan adalah umat Islam yang ber-akhlakul karimah, yang menjunjung tinggi Islam rahmatan lilalamin dan jangan sampai begini ya. Ketika dikuasai oleh pihak asing dan dikuasai orang lain kita marah padahal kita tidak berbuat apa-apa. Maka dari itu, kita selaku remaja muslim harus berbuat dan bertindak jika tidak ingin ketinggalan. Ayo kita konsen untuk membahas dan membicarakan ekonomi keumatan karena biasanya aktivis itu selalu menjadi pekerja politik karena dia mengurus sosial politik tidak ada yang konsen mengenai ekonomi itu perlu dicatat bahwa majunya suatu bangsa itu tidak bisa tanpa ditunjang dengan kemajuan ekonomi, begitu.” Harapan Ahmad Fauzi menutup wawancara. 
Penulis: Nurul H & Eril
Penyunting: Jihan F